Literasi Finansial Dalam Kurikulum Merdeka Penting Diterapkan Sejak Usia Dini

Literasi Finansial Dalam Kurikulum Merdeka Penting Diterapkan Sejak Usia Dini
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, dalam seminar daring "Bergerak Bersama untuk Pendidikan Literasi Finansial dalam Kurikulum Merdeka", dipantau, Senin (21/10). Foto tangkapan layar YouTube Kemdikbud

Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) per Juli 2024, terdapat sekitar 4 juta pemain dan 168 juta transaksi judi online (judol) di Indonesia.

"Hal itu merupakan siklus jebakan berantai akibat rendahnya literasi finansial yang harus diputus bersama," tegasnya.

Anindito juga menyebutkan, pendidikan literasi finansial di sekolah bersifat fleksibel dan tidak hanya menjadi tanggung jawab para guru serta lembaga pendidikan. Semua pemangku kebijakan diharapkan turut memberikan kontribusi nyata meningkatkan kemampuan siswa terkait hal ini.

"Banyak orang memiliki akses ke layanan keuangan, tetapi pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka tentang cara mengelola keuangan masih sangat rendah. Ini harus kita kerjakan bersama-sama secara sistematis," ungkapnya. (esy/jpnn)

Literasi finansial dalam Kurikulum Merdeka penting diterapkan sejak usia dini. Ini alasannya


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News