Live Shopping Naik Daun di Indonesia Dengan Influencer Raup Omzet Miliaran Dalam Satu jam
Avi yang bekerja di perusahaan e-commerce Indonesia bernama Tokopedia kerap berbelanja secara impulsif di TikTok Live.
Ia meminta namanya disamarkan ini karena TikTok Shop adalah saingan perusahaannya.
"Behaviour saya ketika belanja di TikTok itu bukan ketika memang ada yang dibutuhkan terus saya cari di TikTok, tapi memang saya kan suka scrolling TikTok saja, dan ketika lagi scroll tiba-tiba muncul video live," katanya.
Sejauh ini, Avi sudah belanja impulsif selama sekitar 10 kali dan membeli barang-barang seperti gantungan kunci, bantal, dan pakaian yang sebelumnya tidak direncanakan untuk dibeli.
"Kayak misalnya saya ngelihat gantungan kunci kecil yang lucu, saya nonton live streamingnya sampai hampir 15 menit, dan akhirnya beli karena murah juga," katanya.
"Sesimpel kayak misalkan TikTok promo tisu, 10 pack dapet berapa, 10 ribu doang, saya bisa beli. Sebenarnya saya enggak butuh-butuh banget tisu, tapi karena dia offer promo dan lumayan jadi saya ikutan beli saja."
Selain itu, Avi juga mengatakan keseriusan para pembawa acara live streaming berhasil mendorongnya untuk berbelanja.
Rencana pemerintah memperketat aturan 'live shopping'
Meskipun penjualan produk dengan 'live shopping' terus meningkat, pemerintah berencana untuk melarang transaksi di media sosial dan mengeluarkan peraturan perdagangan baru.
Tren 'live shopping' sedang naik daun di Indonesia, namun pemerintah berencana untuk memperketat aturan pelaksanaannya
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Kreator Konten Asal Bekasi Ini Manfaatkan TikTok dalam Pelestarian Alam
- Sambut 2025, Rapspoint Gelar Kegiatan Sosial hingga Tantangan untuk Pengguna
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun