Livni Galang Loby Susun Kabinet Baru
Selasa, 23 September 2008 – 11:54 WIB
JERUSALEM – Ketidakpastian masih mengelayuti Israel. Meski Ehud Olmert telah menyerahkan surat pengunduran diri pada Minggu (21/9) lalu, hingga tadi malam WIB, Presiden Israel Shimon Peres belum memutuskan siapa yang akan menjadi pengganti. Tzipi Livni, menteri luar negeri yang pekan lalu memenangi pemilihan ketua Partai Kadima menggantikan Olmert, memang berpeluang besar menjadi orang nomor satu di pemerintahan Negeri Yahudi itu. Kalau Livni benar akhirnya terpilih, pimpinan tim negosiator Israel dalam perundingan dengan Otoritas Palestina itu akan menjadi PM wanita pertama negerinya sejak Golda Meir di era 1970an. Dia akan mendapat waktu 42 hari untuk membentuk pemerintahan koalisi. Kalau gagal, pemilu bakal digelar untuk mendapatkan PM baru.
Tapi, seperti dikatakan juru bicara kepresidenan Ayelet Frish, semuanya masih bisa terjadi. “Presiden baru akan bertemu dengan pemimpin fraksi-fraksi di parlemen hari ini (kemarin). Jadi, saya belum bisa mengungkapkan apakah dia akan memilih Tzipi Livni sebagai perdana menteri. Namun, sepertinya memang demikian (Livni dipilih sebagai PM),” kata Frish di jumpa pers kemarin (22/9).
Sesuai konstitusi Israel, Peres harus berdialog dengan para pemimpin fraksi di parlemen untuk meminta pendapat mereka. Ada dua opsi yang tersedia, yaitu menunjuk Livni sebagai PM dan memerintahkannya membentuk pemerintahan baru. Atau, mempercepat pelaksanaan pemilu. Sejauh ini, Peres sudah bertemu dengan pimpinan empat partai terbesar Israel, yaitu Kadima, Labour (Buruh), Likud, dan Shas.
Baca Juga:
JERUSALEM – Ketidakpastian masih mengelayuti Israel. Meski Ehud Olmert telah menyerahkan surat pengunduran diri pada Minggu (21/9) lalu, hingga
BERITA TERKAIT
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia