Liz Truss

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Liz Truss
Perdana Menteri Inggris Liz Truss. Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Phil Noble/rwa

Pendekatan ekonomi Reagan dan Thatcher ini disebut sebagai ‘’supply side economy’’ dengan keyakinan teoretis bahwa supply dengan sendirinya akan memunculkan demand-nya sendiri.

Model ekonomi ini oleh pers disebut sebagai ‘’Reaganomics’’, yaitu kebijakan ekonomi yang keringanan pajak kepada orang-orang kaya yang menyebabkan jumlah orang kaya dan kekayaannya meningkat tajam.

Di bagian lain kebijakan melahirkan penderitaan bagi orang-orang miskin.

Masa-masa itu banyak sekali muncul pengangguran dan orang-orang yang homeless, tidak punya rumah, dan menjadi gelandangan.

Meski demikian, Reagan dan Thatcher dipuji karena mampu menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil dan angka inflasi yang terkendali.

Di Inggris, Thatcher menghadapi serangan gencar dari lawan-lawan politiknya, terutama Partai Buruh yang beraliran kiri.

Akan tetapi, Thatcher dapat mempertahankan dirinya dengan kokoh dan bertahan menjadi perdana menteri selama 11 tahun, sebuah rekor terpanjang di abad ke-20. 

Sebagai politikus Konservatif, Liz Truss mengidolakan Thatcher dan ingin meniru langkahnya.

Liz Truss memegang rekor sebagai PM Inggris dengan jabatan terpendek, memecahkan rekor George Canning yang menjadi PM selama 119 hari pada 1827.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News