Liz Truss
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Dia setuju dengan kebijakan Menkeu Kwasi Kwarteng untuk memotong pajak bagi orang-orang kaya, dengan tujuan untuk menciptakan insentif yang bisa menghasilkan investasi yang mendorong munculnya lapangan kerja.
Akan tetapi, efek yang terjadi tidak sama dengan era 1980-an.
Ekonomi Inggris terpuruk dan mata uang pound sterling jatuh.
Niat Liz Truss ingin meniru Thatcher untuk berkuasa selama 11 tahun ternyata hanya terealisasi selama 44 hari.
Truss tidak bisa melanjutkan kepemimpinan karena kehilangan dukungan dan kepercayaan publik.
Standar moral dan etika di negara demokrasi liberal mengharuskan seorang pemimpin untuk mundur ketika mendapat tekanan publik.
Hal ini menunjukkan standar moral dan etika yang tinggi di negara liberal itu.
Di Indonesia, tradisi itu tidak menjadi kode perilaku yang dipegang oleh para pemimpin.
Liz Truss memegang rekor sebagai PM Inggris dengan jabatan terpendek, memecahkan rekor George Canning yang menjadi PM selama 119 hari pada 1827.
- Heboh Pernyataan Erick Thohir & Aksi Bang Jay setelah Indonesia Kalah Tebal, Manajer Merespons
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Dituduh Sebarkan Fitnah, Bambang Christanto Mengundurkan Diri dari Ketua KPU SOLO
- Inikah Isyarat Liam Gallagher soal Album baru Oasis?
- Dampak Kerusuhan, Inggris Bakal Perketat Sensor Konten Media Sosial
- Bahlil Berpeluang jadi Calon Tunggal Ketum Golkar, Tak Perlu Mengubah Anggaran Dasar