LJK Honorer K2 Mayoritas tak Terbaca Komputer
jpnn.com - HARI-hari menjelang pengumuman hasil tes seleksi CPNS baik dari pelamar umum maupun honorer kategori dua (K2), Panitia Pusat sibuk luar biasa. Sibuk dan pusing.
Berupaya menggelar pengumuman sesuai jadwal secara serentak, tapi nampaknya tidak terkejar. Ada persoalan-persoalan teknis yang muncul, yang ditemui Panitia saat proses koreksi terhadap lembar jawab komputer (LJK).
Apa saja kendalanya dan bagaimana langkah yang akan dilakukan pemerintah? Berikut penjelasan Deputi SDM Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) yang juga Sekretaris Panselnas Setiawan Wangsaatmaja kepada wartawan JPNN.com, Mesya Muhammad, kemarin (3/12).
Jadi pengumuman CPNS tahun ini dilakukan bertahap pak? Apa pertimbangannya?
Begini, tahun lalu tepatnya pada 8 September saat pemerintah mengadakan seleksi CPNS serentak, masyarakat sangat antusias karena penyelenggaranya pusat. Saat itu tingkat kebocoran kecil dan tidak ada masalah yang krusial. Hanya saja pada saat pengumuman, jadwalnya mengalami penundaan karena Panselnas belum menyelesaikan seluruh pemeriksaan LJK. Anda ingat, pada 2012, pencetakan LJK ditangani masing-masing instansi sehingga bentuk kertasnya beragam dan tidak terbaca komputer. Akhirnya panitia melakukan pemeriksaan manual dan ini menyita waktu. Itu sebabnya pemerintah menunda pemeriksaan, namun akibatnya berbagai kalangan menghujat dan menuduh ada unsur kesengajaan serta permainan di panitia.
Nah berkaca dari situlah, Panselnas CPNS 2013 sampai hari ini masih tetap berpatokan pada jadwal yang ada yakni 14 Desember. Hanya saja pengumumannya kita lakukan bertahap. Kenapa bertahap? Karena masih banyak instansi terutama honorer yang belum selesai pengolahan hasil tes kompetensi dasar (TKD) maupun tes kompetensi bidangnya (TKB).
Tapi, untuk pencetakan LJK bukannya Panselnas yang pegang dengan alasan agar seragam dan bisa terbaca komputer. Logikanya bila LJK bisa terbaca komputer, pemeriksaan LJK akan lebih cepat?
Harusnya begitu, tapi jangan lupa yang ikut tes tahun ini bukan hanya pelamar umum saja. Honorer K2 juga ikut dan anda tahu bagaimana kompetensinya. Berbeda dengan pelamar umum yang kompetensinya sudah jelas karena persyaratan masing-masing instansi cukup tinggi, honorer K2 tidak jelas kompetensinya dan kualitasnya. Mereka persyaratannya hanya mengikuti SE MenPAN-RB tahun 2010, yaitu honorer tertinggal di bawah tahun 2005 dan tidak dibiayai APBN/APBD. Honorer K2 tidak dituntut nilai toefelnya harus 500 atau harus S1. Banyak honorer yang pendidikannya SD sampai SMA, sehingga sudah bisa dibayangkan ketika mereka diberikan materi LJK. Ada yang cara melingkari jawabannya tepat, dan banyak yang malah tidak tepat. Wajar kemudian, jawaban LJK honorer K2 mayoritas tidak bisa terbaca komputer. Tapi apakah Panselnas akan membiarkan kondisi itu, kan tidak mungkin. Kalau kita biarkan, banyak honorer K2 yang tidak lulus.