LKPI: Mayoritas Warga Bekasi Pilih Tri Adhianto-Abdul

LKPI: Mayoritas Warga Bekasi Pilih Tri Adhianto-Abdul
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) Togu Lubis mengatakan pihaknya menguji elektabilitas ketiga paslon dengan pemilihan melalui 1350 lembar surat suara untuk Pilwalkot Bekasi. Ilustrasi/Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) Togu Lubis mengatakan pihaknya menguji elektabilitas ketiga paslon dengan pemilihan melalui 1350 lembar surat suara untuk Pilwalkot Bekasi.

Sebanyak 1.350 warga Kota Bekasi yang berdomisili di 56 kelurahan di Kota Bekasi dijadikan sampel. Hasilnya pasangan Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe unggul dari dua rivalnya.

"Hasil perhitungan rekapitukasi maka pasangan Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe yang bernomor urut 3 meraih 738 suara atau 54,6 persen,"'ujar Togu, Sabtu (23/11).

Sedangkan Paslon Heri Koswara-Sholihin dengan nomor urut 1 meraih 441 suara atau 32,7 persen. Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni dengan nomor urut 2 meraih 48 suara atau 3,6 persen, dan untuk 123 lembar surat suara kosong tidak ada pilihan.

Togu menilai, hasil survei ini sudah mendekati dari hasil dari real rekapitulasi pada Pilwakot nanti. Sebab, beda tingkat keterpilihan Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe di atas pasangan Heri Koswara-Sholihin hingga 22 persen dan di atas jauh dari nilai margin error.

"Peran Masyarakat setelah pilwakot harus tetap mengawasi visi-misi paslon kepala daerah terpilih yang akan dikonversi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Pendek Daerah (RPJPD) dengan jangka waktu lima tahun," ujarnya.

Berangkat dari hal itu, kata Togu, jika masyarakat pasca-pilkada memutuskan diri untuk tidak mengawal jalannya pemerintahan daerah maka kecil kemungkinan kebutuhan masyarakat di lapisan terbawah mampu terjawab oleh produk kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.

"Akhir kata LKPI mengucapkan terima kasih atas partisipasi warga Kota Bekasi yang sudah ikut terlibat dalam penelitian ini. Selamat berpesta demokrasi pada 27 November 2024," pungkas Togu.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) Togu Lubis mengatakan pihaknya menguji elektabilitas ketiga paslon dengan pemilihan melalui 1.350

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News