LKPMB Indonesia: Moderasi Beragama Kerja Bersama Seluruh Anak Bangsa
Oleh karena itu, Gus Yaqut mengajak semua pihak menyimak pernyataan Albert Einstein terkait konteks kekinian perspektif moderasi beragama atas Covid-19.
“Ilmu tanpa agama akan menjadi lumpuh, sama halnya dengan agama akan buta bila tanpa dilengkapi ilmu.”
Gus Yaqut menambahkan Covid-19 merupakan fenomena hukum Tuhan yang di dalamnya ada fenomena ilmiah disertai hadirnya ilmu medis. Virusnya dapat diteliti di laboratorium ilmiah untuk dijawab dengan solusi ilmiah lewat vaksin untuk mengatasinya.
“Oleh karena itu, tidak tepat jika kita hanya berserah diri total pada Tuhan tanpa berikhtiar secara ilmiah,” kata Gus Yaqut seperti dilansir dalam siaran pers Humas LKPMB Indonesia Thomas R Sembiring.
Menurut Gus Yaqut, keduanya baik iman pada Tuhan maupun sains harus digunakan dalam mengatasi tantangan yang ada.
Gus Yaqut pun mendorong semua pihak untuk mengikuti peraturan pemerintah dan menerapkan disiplin protokol kesehatan 5 M + D dengan menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan, dan doa.
“Mari bersatu untuk saling membantu pemerintah memenangkan perang melawan Covid-19 ini” katanya.
Direktur Eksekutif LKPMB Indonesia Alfons B Say mengungkapkan LKPMB Indonesia yang diinisiasinya bersama para akademisi dan pegiat Pancasila berupaya mengawal persatuan, terlebih di tengah pandemi.
Lembaga Kajian Pendidikan dan Moderasi Beragama (LKPMB) Indonesia mengajak seluruh elemen bangsa bersatu untuk mendorong moderasi beragama. Terlebih untuk menjawab tantangan kemanusiaan di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
- Indeks Kerukunan Umat Beragama Naik Signifikan, Wamenag Akui Masih Ada Tantangan
- Menag Yaqut Minta Balitbang Diklat Terus Bertransformasi Menjadi Badan Moderasi Beragama
- Kemenag Sebut Kampus Paling Strategis Mengkaji Moderasi Beragama
- Moderasi Beragama Kunci Membangun Sikap Toleransi
- Ramadan, Kemenag Kirim 500 Dai ke Wilayah 3T
- Apresiasi Wamenag atas Pembentukan Pokjaluh, KKG, dan MGMP