LMND Tuntut Nasionalisasi PT Freeport
Kamis, 10 November 2011 – 16:15 WIB
Persoalan yang terjadi kini di Papua merupakan bentuk kolonialisasi kembali, bentuk penjajahan gaya baru, dimana perusahaan asing PT Freeport mengeruk tambang emas dan tembaga di tanah Papua, ironisnya pihak Indonesia sendiri hanya mendapat 1 persen dan pihak Freeport mendapat 99 persen," bebernya.
Menurut Lamen, sejak 1967 Freeport beroperasi, rakyat Indonesia masih berada dalam kemiskinan massal. Bayangkan kata dia, keberadaan tambang Freeport sendiri memilik nilai buku sebesar 20 dollar milyar atau setara 190 trilyun yang sejatinya hasil yang didapat mampu untuk mensejahterakan rakyat.
Ditegaskanya, ketidakmampuan pemerintahan SBY-Boediono mengelolah sendiri kekayaan alam guna memajukan dan mensejahterakan kehidupan rakyat merupakan bukti gagalnya rezim SBY-Boediono dalam menjalankan amanah UUD 1945.
"Rakyat Indonesia tidak bisa berdiam diri menyerahkan kedaulatannya, menyerahkan aset-aset kekayaan alamnya ketangan kekuasaan imperialis-neolib. Untuk itu rakyat Indonesia harus merebut kembali apa yang menjadi haknya, mengembalikan kembali kedaulatan rakyat atas negeri ini," tandas Lamen.(kyd/jpnn)
JAKARTA – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menuntut Nasionalisasi PT Freeport untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Selain
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beragam Produk Properti Berkualitas Hadir di Pameran Summarecon Expo 2024
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini