Lobi Industri Senjata Mulai Aktif Pengaruhi Pemilu di Australia

"Kami ingin pemerintah bertanggung jawab atas keputusan yang mereka ambil," tambah Patterson.
Kemarin SIFA mendukung kampanye baru menjelang Pemilu negara bagian Victoria tanggal 24 November mendatang.
Kampanye "Not Happy Dan" mendesak para pemilih untuk menempatkan Partai Buruh sebagai pilihan terakhir.
Dalam rilisnya SIFA mengatakan keputusan itu didasarkan atas penelitian isu-isu seperti akses ke lahan publik, kejahatan, biaya energi, keterampilan dan kurangnya lapangan kerja.
Kampanye SIFA di Queensland

SIFA menyumbangkan $ 220.000 untuk kampanye politik senilai $ 555.460 yang disebut "Flick em" dalam Pemilu di Queensland tahun lalu. Tujuan mereka menciptakan komposisi parlemen yang tanpa mayoritas, mendesak pemilih untuk menempatkan parpol besar sebagai pilihan terakhir.
Parpol yang mendapatkan manfaat dari kampanye ini adalah Partai One Nation dan Katter's Australian Party, yang pemimpinnya, Bob Katter, adalah mertua dari pemilik perusahaan Nioa, Robert Nioa.
Menurut Patterson, kampanye bertujuan menempatkan anggota parlemen lintas fraksi berkualitas baik, sehingga pemerintah tak dapat memegang suara mayoritas.
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana