Lobi Panitia SEA Games 2019 demi Panjat Tebing
jpnn.com, JAKARTA - PB FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) mengambil langkah cepat agar atlet Indonesia bisa tampil di SEA Games 2019.
Sejauh ini, masih ada waktu bagi mereka untuk melobi panitia SEA Games 2019, Filipina agar tetap mempertandingkan nomor andalan Indonesia di multievent Asia Tenggara tersebut.
Sebagaimana diketahui, Indonesia cukup kompetitif untuk nomor speed. Hasil di Asian Games 2018 lalu menjadi salah satu tolok ukur yang bisa dimaksimalkan. Sapto Hardiono, sekjen PB FPTI menyebutkan, timnya pekan ini berencana melawat ke Manila untuk melakukan lobi.
“Kami bersama delegasi Brunai Darussalam, Malaysia, dan Singapura agar panjat tebing tetap bisa digelar di sana,” ujar Sapto.
Namun, tentu ada kesepakatan yang harus dijalankan mereka. Salah satunya memberikan kesempatan Filipina untuk bisa setidaknya mendominasi satu nomor.
Panjat tebing terakhir kali dipertandingan di edisi SEA Games 2011. Saat itu, Indonesia bertindak sebagai tuan rumah pada perhelatan yang berlangsung di Jakarta-Palembang. hasilnya, Indonesia mendominasi perolehan medali.
Dari 10 emas yang diperebutkan, sembilan di antaranya dimiliki atlet Indonesia. Sedangkan, satu emas diamankan atlet Filiipina. Memori 2011 itu menjadi salah satu modal buat pengurus FPTI agar bisa melancarkan usaha mereka.
“Niat kami tidak terlalu mendominasi, tetapi kami gak bisa membendung kalau nantinya, atlet Indonesia tampil lebih maksimal,” ujarnya. Pada perkembangan yang sama, atlet Indonesia sampai saat ini masih menjalankan persiapan panjang untuk Olimpiade 2020.
Masih ada waktu bagi PB FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) untuk melobi Panitia SEA Games 2019.
- No Day
- Perolehan Medali Olimpiade Paris 2024: Indonesia di Atas Malaysia
- Veddriq Leonardo Ukir Rekor Spesial Seusai Rebut Emas Olimpiade Paris 2024
- Olimpiade Paris 2024: Veddriq Leonardo Rebut Emas Pertama Bagi Indonesia
- Olimpiade Paris 2024: Panjat Tebing Putri Indonesia Gagal Sumbang Medali
- Olimpiade Paris 2024: 3 Atlet Indonesia di Ambang Sejarah