Lobi RUU Pilpres Temui Jalan Buntu
Kamis, 16 Oktober 2008 – 09:33 WIB
JAKARTA - Lobi terakhir antar pimpinan parpol dalam pembahasan RUU Pilpres yang berlangsung di Hotel Santika tadi malam (15/10) berakhir nihil. Besaran persentase suara parpol atau gabungan parpol untuk persyaratan mengajukan pasangan capres-cawapres yang menjadi perdebatan belum mencapai titik temu. Sejumlah parpol lain yang mendukung 15 kursi DPR atau 20 persen suara nasional juga menunjukkan sikap yang sama. Misalnya, PPP, PBR, PKS, PKB, dan PDS sudah berubah ke 20 persen kursi. Namun, untuk acuan suara, mereka belum menentukan sikap. Tinggal Partai Demokrat dan PAN yang ngotot tetap mempertahankan 15 kursi DPR atau 20 persen suara nasional. ''Saya heran, sampai pusing, melihat sikap Partai Demokrat. Kalau PAN mungkin masih ada sinyal-sinyal untuk berubah,'' kata Priyo. Padahal, SBY dan Jusuf Kalla sudah saling memberi isyarat untuk maju satu paket.
Meski begitu, sejumlah parpol mulai menunjukkan indikasi kompromi. Partai Golkar yang awalnya ngotot dengan tawaran 30 persen dari kursi DPR menegaskan siap turun ke angka 25 persen. ''Kami memutuskan turun atas nama kebersamaan,'' kata Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso.
Baca Juga:
Menurut dia, dengan 25 persen kursi masih memungkinkan munculnya koalisi besar. Calon yang tampil dalam Pilpres 2009 nanti berkisar 2-3 pasangan saja. ''Kami menginginkan satu putaran pilpres langsung selesai,'' tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Lobi terakhir antar pimpinan parpol dalam pembahasan RUU Pilpres yang berlangsung di Hotel Santika tadi malam (15/10) berakhir nihil. Besaran
BERITA TERKAIT
- Lihat, Sikap Mayor Teddy Saat Prabowo Memperkenalkannya ke Joe Biden
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas untuk Hadapi Kecurangan & Penyimpangan
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas dan Pengelolaan Risiko Demi Cegah Kecurangan
- Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Punya Kedekatan dengan Aparat? Kombes Dirmanto: Jangan Digiring
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN