Lockdown Berkepanjangan Bikin Orang Tua Murid Khawatirkan Pendidikan Anak Mereka

Orang tua diharapkan mempercayai pihak sekolah
Pemerintah Victoria telah mengalokasikan dana tambahan bagi sekolah negeri untuk mempekerjakan tutor dalam membantu siswa yang tertinggal selama pembelajaran jarak jauh.
Selain itu juga telah diambil langkah-langkah pembelajaran jarak jauh untuk membantu siswa dengan latar belakang budaya dan bahasa berbeda (CALD).
“Ini termasuk kelanjutan pelajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Tambahan (EAL) dan guru bantu dwibudaya dalam mendukung siswa dan keluarga mereka,” kata juru bicara dari Departemen Pendidikan Victoria kepada ABC.
“Apabila siswa dari latar belakang CALD dianggap rentan, mereka dapat masuk sekolah seperti biasa,” jelasnya.
Di SD Abbotsford Primary School, salah satu sekolah yqng menggunakan dua bahasa (bilingual) Mandarin-Inggris di Victoria, kepala sekolah Stanley Wang telah memanfaatkan dana tambahan untuk menyiapkan program bimbingan belajar mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika, dan Mandarin.
Dia menyebut kegiatan ini telah berjalan dan berharap orang tua untuk mempercayai pihak sekolah.
"Jika kesejahteraan murid didukung dengan baik di rumah, saya pikir orang tua pun harus memiliki kepercayaan pada sekolah dan menyerahkan sisi kemajuan akademik anak-anaknya pada profesionalisme guru," katanya.
Wang mengatakan orang tua dapat memainkan peran penting dalam membantu anak-anak "menjalani rutinitas" dan "menciptakan lingkungan kondusif untuk belajar".
Lockdown berkepanjangan di Sydney dan Melbourne menyebabkan banyak orang tua murid kini khawatir dengan dampak belajar dari rumah bagi pendidikan anak-anak mereka
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia