Lockdown Berkepanjangan di Sydney dan Melbourne, Orangtua Mulai Resah soal Nasib Anak

Lockdown Berkepanjangan di Sydney dan Melbourne, Orangtua Mulai Resah soal Nasib Anak
Seorang warga Melbourne, Jin Hua, merasa khawatir dengan kesiapan putrinya menghadapi ujian akhir SMA di tengah pandemi saat ini. (ABC News: Jason Fang)

Orangtua diharapkan mempercayai pihak sekolah

Pemerintah Victoria telah mengalokasikan dana tambahan bagi sekolah negeri untuk mempekerjakan tutor dalam membantu siswa yang tertinggal selama pembelajaran jarak jauh.

Selain itu juga telah diambil langkah-langkah pembelajaran jarak jauh untuk membantu siswa dengan latar belakang budaya dan bahasa berbeda (CALD).

“Ini termasuk kelanjutan pelajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Tambahan (EAL) dan guru bantu dwibudaya dalam mendukung siswa dan keluarga mereka,” kata juru bicara dari Departemen Pendidikan Victoria kepada ABC.

“Apabila siswa dari latar belakang CALD dianggap rentan, mereka dapat masuk sekolah seperti biasa,” jelasnya.

Di SD Abbotsford Primary School, salah satu sekolah yqng menggunakan dua bahasa (bilingual) Mandarin-Inggris di Victoria, kepala sekolah Stanley Wang telah memanfaatkan dana tambahan untuk menyiapkan program bimbingan belajar mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika, dan Mandarin.

Dia menyebut kegiatan ini telah berjalan dan berharap orangtua untuk mempercayai pihak sekolah.

"Jika kesejahteraan murid didukung dengan baik di rumah, saya pikir orangtua pun harus memiliki kepercayaan pada sekolah dan menyerahkan sisi kemajuan akademik anak-anaknya pada profesionalisme guru," katanya.

Wang mengatakan orangtua dapat memainkan peran penting dalam membantu anak-anak "menjalani rutinitas" dan "menciptakan lingkungan kondusif untuk belajar".

Lockdown berkepanjangan di Sydney dan Melbourne menyebabkan banyak orangtua murid kini khawatir dengan dampak belajar dari rumah bagi pendidikan anak-anak mereka

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News