Lockdown Diperpanjang, Pengusaha Asal Indonesia di Melbourne Mencoba Bertahan

"Kami membuka usaha sejak tiga tahun lalu dan kenaikan bisnis kami sejak didirikan sampai saat itu sekitar 200 persen," jelasnya.
Karena peningkatan volume bisnis yang pesat, Dyah pun memutuskan untuk membeli satu mobil tur baru.
"Tapi baru berjalan sekitar enam bulan, kita kena lockdown. Jadi bantuan dari pemerintah boleh dikatakan terpakai buat membantu bayar cicilan mobil," ujar Dyah yang mayoritas kliennya dari Indonesia, selain dari Hong Kong, Singapura dan Malaysia.
Pemanfaatan berbagai paket bantuan untuk pengusaha kecil menengah ini juga dilakukan oleh Yudo Baskoro, pengusaha yang bergerak di sektor penyediaan akomodasi.

"Selain bantuan-bantuan tersebut, karena bisnis kami berlokasi di City of Melbourne, kami juga mendapatkan bantuan lain sekitar 5.000 sampai 10.000 dolar untuk diinvestasikan di bidang teknologi, professional development, tapi sifatnya memang lebih ketat dibanding skema yang lain," jelas Yudo.
"Kami memulai usaha di tahun 2015, saat itu masih bekerja kantoran juga. Lalu 2016 saya mulai kerjakan full time, karena waktu itu sudah mulai ada tren orang mencari akomodasi yang non hotel," kata Yudo.
"Kami mengoperasikan akomodasi terutama di daerah pusat kota dan Southbank dengan tim 3 sampai 5 orang," katanya.
Perpanjangan lockdown di negara bagian Victoria, Australia, mulai berlaku hari Senin ini (14/09) bersamaan dengan peluncuran paket baru bantuan bisnis senilai $3 miliar, atau sekitar Rp30 triliun
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia