Lockdown Keempat di Melbourne Telah Merugikan Banyak Pekerja Lepasan
Salah satu alasannya, karena pembayaran tunjangan 'JobKeeper' terkait dengan majikan yang harus mampu membuktikan bahwa usaha mereka mengalami kerugian selama jangka waktu tertentu.
Akibatnya, sistem tunjangan seperti 'JobKeeper' ini sangat sulit diterapkan untuk 'lockdown' singkat yang direncanakan berlaku di Victoria saat ini.
Suzanne sendiri mengaku tak memikirkan soal tunjangan ini dan bersyukur karena punya tabungan yang bisa digunakan. Apalagi pasangannya memiliki pekerjaan sebagai pegawai tetap.
Pekerja lepas lainnya seperti Marni, berharap pada tunjangan dari pemerintah. Namun dia tak berhak mendapatkannya, karena bukan warga negara atau penduduk tetap.
Marni telah kehilangan pekerjaannya sebagai penjaga toko ritel di Melbourne sejak pekan lalu.
"Sebagai mahasiswa internasional yang memegang bridging visa, saya tak memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan pemerintah," ujarnya kepada ABC.
"Saya merasa sangat khawatir, merasa sedih," katanya.
Pada saat lockdown tahun lalu, Marni bekerja pada sebuah perusahaan arsitek yang membolehkannya bekerja dari rumah.
Para pekerja kasual di Melbourne merasa jadi korban akibat kehilangan pekerjaan karena 'lockdown' yang keempat kalinya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata