Lockdown Keempat di Melbourne Telah Merugikan Banyak Pekerja Lepasan

Salah satu alasannya, karena pembayaran tunjangan 'JobKeeper' terkait dengan majikan yang harus mampu membuktikan bahwa usaha mereka mengalami kerugian selama jangka waktu tertentu.
Akibatnya, sistem tunjangan seperti 'JobKeeper' ini sangat sulit diterapkan untuk 'lockdown' singkat yang direncanakan berlaku di Victoria saat ini.
Suzanne sendiri mengaku tak memikirkan soal tunjangan ini dan bersyukur karena punya tabungan yang bisa digunakan. Apalagi pasangannya memiliki pekerjaan sebagai pegawai tetap.
Pekerja lepas lainnya seperti Marni, berharap pada tunjangan dari pemerintah. Namun dia tak berhak mendapatkannya, karena bukan warga negara atau penduduk tetap.
Marni telah kehilangan pekerjaannya sebagai penjaga toko ritel di Melbourne sejak pekan lalu.
"Sebagai mahasiswa internasional yang memegang bridging visa, saya tak memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan pemerintah," ujarnya kepada ABC.
"Saya merasa sangat khawatir, merasa sedih," katanya.
Pada saat lockdown tahun lalu, Marni bekerja pada sebuah perusahaan arsitek yang membolehkannya bekerja dari rumah.
Para pekerja kasual di Melbourne merasa jadi korban akibat kehilangan pekerjaan karena 'lockdown' yang keempat kalinya
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen