Lockdown Sapi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Idulfitri kali ini menjadi momen bahagia setelah dua tahun sebelumnya harus dilewatkan tanpa mudik dan tetap harus tinggal di rumah.
Ledakan jumlah pemudik tidak terhindarkan.
Macet selama mudik dan balik menjadi fenomena yang meluas di mana-mana.
Meski demikian, semua senang, semua bahagia.
Akan tetapi, momen bahagia ini terganggu oleh munculnya penyakit baru yang menyebar dengan cepat dan tidak kalah ganas dari varian Delta maupun Omicron.
Kali ini, yang diserang bukan manusia, tetapi hewan ternak, khususnya sapi.
Penyakit baru ini disebut sebagai PMK, penyakit mulut dan kaki (foot and mouth disease) yang menyerang sapi, kambing, kuda, dan babi.
Yang diserang adalah bagian mulut dan kaki yang menjalar dengan sangat cepat dan mengkibatkan kematian dalam waktu singkat.
Pandemi sapi jadi kabar mengejutkan bagi warga Jatim yang baru saja merasa lega setelah hampir bebas dari Covid-19. Pemprov Jatim melakukan lockdown sapi.
- BEEF Operasi Pasar, Harga Daging Kerbau Beku Dijual Rp 75 Ribu
- Kabupaten Garut Butuh 10 Ribu Dosis Vaksin PMK untuk Atasi Wabah
- Adhy Karyono Tetapkan Status Darurat Penyakit Mulut dan Kuku di Jatim, Sampai Kapan?
- Guru Besar IPB: Jangan Impor Daging dari Negara yang Belum Bebas PMK
- 60 Kasus Penyakit Mulut dan Kuku Ditemukan di Riau
- Antisipasi Penyebaran PMK, Balai Karantina Sumsel Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan