Lockdown Sapi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Idulfitri kali ini menjadi momen bahagia setelah dua tahun sebelumnya harus dilewatkan tanpa mudik dan tetap harus tinggal di rumah.
Ledakan jumlah pemudik tidak terhindarkan.
Macet selama mudik dan balik menjadi fenomena yang meluas di mana-mana.
Meski demikian, semua senang, semua bahagia.
Akan tetapi, momen bahagia ini terganggu oleh munculnya penyakit baru yang menyebar dengan cepat dan tidak kalah ganas dari varian Delta maupun Omicron.
Kali ini, yang diserang bukan manusia, tetapi hewan ternak, khususnya sapi.
Penyakit baru ini disebut sebagai PMK, penyakit mulut dan kaki (foot and mouth disease) yang menyerang sapi, kambing, kuda, dan babi.
Yang diserang adalah bagian mulut dan kaki yang menjalar dengan sangat cepat dan mengkibatkan kematian dalam waktu singkat.
Pandemi sapi jadi kabar mengejutkan bagi warga Jatim yang baru saja merasa lega setelah hampir bebas dari Covid-19. Pemprov Jatim melakukan lockdown sapi.
- Arutmin Serahkan 6 Ekor Sapi Betina untuk Kelompok Tani
- 10 Ekor Sapi di Semarang Ditemukan Mati, Lima di Antaranya Tak Wajar
- Sarihusada Dorong Susu sebagai Sumber Nutrisi Penting Lewat Pengembangan Peternak Lokal
- Menaker Ida: Berkurban Bukan Hanya Sekadar Ritual, tetapi..
- Iduladha 1445 Hijriah, Anies Menyalurkan 1 Sapi di Kantor PKS
- Kembali Berkurban, Dewi Perssik Pilih Sembelih Sapi di Rumah