Lockdown Sapi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Seperti halnya arus manusia yang diputar balik ketika terjadi penyekatan, banyak juga sapi-sapi kiriman yang harus diputar balik tidak boleh masuk ke satu daerah.
Pemerintah Jawa Timur menegaskan bahwa penyakit ini tidak menulari dari hewan kepada manusia.
Sudah ada jaminan dari otoritas kesehatan akan hal itu. Mudah-mudahan publik percaya atas jaminan itu.
Akan tetapi, bagi publik Jawa Timur, penyakit ini akan sangat memengaruhi konsumsi mereka terhadap daging sapi, terutama bagi yang hobi makan olahan sapi bagian mulut dan kaki.
Salah satu kuliner khas yang sangat digemari masyakarat Jawa Timur adalah rujak cingur.
Makanan ini terdiri atas berbagai macam sayuran dan bebuahan yang disajikan mentah dengan bumbu petis dan kacang.
Bersamaan dengan itu disajikan pula ‘’cingur’’ yang diolah dari mulut sapi yang dimasak dalam waktu lama supaya menjadi empuk.
Rujak cingur menjadi kuliner khas Jawa Timur dan khususnya Surabaya dan menjadi salah satu kuliner yang ikonik.
Pandemi sapi jadi kabar mengejutkan bagi warga Jatim yang baru saja merasa lega setelah hampir bebas dari Covid-19. Pemprov Jatim melakukan lockdown sapi.
- Arutmin Serahkan 6 Ekor Sapi Betina untuk Kelompok Tani
- 10 Ekor Sapi di Semarang Ditemukan Mati, Lima di Antaranya Tak Wajar
- Sarihusada Dorong Susu sebagai Sumber Nutrisi Penting Lewat Pengembangan Peternak Lokal
- Menaker Ida: Berkurban Bukan Hanya Sekadar Ritual, tetapi..
- Iduladha 1445 Hijriah, Anies Menyalurkan 1 Sapi di Kantor PKS
- Kembali Berkurban, Dewi Perssik Pilih Sembelih Sapi di Rumah