Lockdown

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Lockdown
Presiden Joko Widodo. Foto: Ricardo/JPNN.com

Taksi dan layanan transportasi lain seperti Grab dan Gojek diizinkan hanya menerima maksimal dua penumpang dengan pengeculian kepada konsumen yang tinggal satu rumah.

Singapura saat ini memiliki 13 klaster aktif Covid-19. Bandara Internasional Changi menjadi klaster terbesar dengan total 68 kasus.

Klaster-klaster lain yang tersebar di penjuru negeri pulau itu adalah di Rumah Sakit Tan Tock Seng, sekolah dan pusat kursus.

Ini adalah contoh dari dua negeri jiran yang menerapkan lockdown dengan tegas dan terukur.

Ketika kondisi sudah menyentuh darurat, pilihan harus diambil. Harus ada trade-off, pengorbanan, salah satu antara kepentingan ekonomi dan kepentingan untuk menyelamatkan nyawa manusia.

Selama kebijakan maju mundur ala poco-poco masih tetap diterapkan, hasil penanganan pandemi juga akan maju mundur.

Harus ada kebijakan yang tegas untuk lockdown ketat ala Malaysia atau lockdown partial dengan pengawasan ketat ala Singapura.

Indonesia sudah mulai panik, tetapi masih maju mundur. Menteri Luhut Panjaitan mengatakan bahwa ledakan penularan ini terjadi karena kesalahan berjemaah.

Kesalahan ini tidak bisa ditimpakan kepada kita semua. Joko Widodo harus menjadi penanggung jawab tunggal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News