Logika-Logika Koran untuk Mengelola Strom
Jumat, 30 Juli 2010 – 11:03 WIB
Prinsip-prinsip manajemen koran rupanya banyak menginspirasi Dahlan Iskan dalam mengelola strom PLN. Benang merahnya sama, yakni ’’menegakkan akal sehat’’ dan menemukan ’’angel atau sudut pandang’’ paling mendasar.
KEISTIMEWAAN Dahlan Iskan selama menjalani hidup sebagai orang media adalah kemampuan memotret point of interest di setiap peristiwa. Dia cerdas menemukan sudut pandang yang jarang dilihat oleh kebanyakan jurnalis. Itulah yang membuat Jawa Pos Group yang dipimpinnya ’’Selalu Ada Yang Baru.’’ Di situ ada kreativitas, inovasi, misi dan visi bercampur menjadi satu.
Dalam banyak hal, proses pengambilan keputusan penting di PLN pun, Dahlan menerapkan ilmu jurnalisme itu. Melihat yang terpenting dari yang penting-penting. Menemukan yang paling mendesak dari hal-hal yang mendesak. Memutuskan sesuatu tanpa basa-basi, tanpa kompromi, lugas, faktual, dan masuk akal. Ide-idenya sering dianggap ’’liar’’ atau ekstrem, betul-betul beda. Di media, setiap hari memang harus menemukan sesuatu yang ’’wow’’.
Seperti ide menggratiskan biaya listrik bagi orang miskin. ’’Itu serius banget lho. Bukan sensasi,’’ jelas Dahlan dengan tatapan wajah yang benar-benar serius. Pemerintah, kata dia, sudah membuat perencanaan TDL (Tarif Dasar Listrik) naik rata-rata 10-15 persen. Semua dirancang naik. Yang 450 VA naik sedikit, 900 VA naik lebih banyak lagi, semakin besar daya listriknya semakin tinggi kenaikannya.
Prinsip-prinsip manajemen koran rupanya banyak menginspirasi Dahlan Iskan dalam mengelola strom PLN. Benang merahnya sama, yakni ’’menegakkan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408