Logika-Logika Koran untuk Mengelola Strom
Jumat, 30 Juli 2010 – 11:03 WIB
Soal variasi harga untuk dayamaks dan multiguna itu ada historisnya. Yang multiguna, itu muncul karena beberapa waktu lalu PLN benar-benar sudah tidak punya strom lagi. Tetapi banyak pabrik, mal dan hotel baru yang membutuhkan listrik. Karena itu, mereka dikenakan tarif plus plus plus. Tidak ada cara lain kecuali menambah kapasitas produksi dan harus investasi yang supermahal. Mereka setuju, daripada investasi ratusan miliar untuk membangun infrastrukturnya mangkrak" Itulah yang membuat harga per KWH berbeda antara mal-hotel dan pabrik lama dan baru.
Sedang dayamaks itu berkaitan dengan penggunaan energi listrik pada jam-jam beban puncak. (baca edisi sambungan ini besok, red). Dahlan berkali-kali geram karena sering mendapat ertanyaan-pertanyaan konyol. Misalnya, awal Juli 2010 ini harga cabe sampai Rp 50 ribu per kilogram. Inflasi naik. Lantas orang menuding, itu gara-gara TDL, yang awal Juli ini mulai naik" ’’Ini ngawurnya bukan main!
Saya nggak percaya itu! Saya dulu menanam cabe! Kalau hujan begini petani cabe, tembakau, pasti paceklik. Kalau TDL diturunkan pun, tidak akan mempengaruhi harga. Dinaikkan juga tidak membuat harganya lebih pedas! Emang nanam cabe pakai listrik" Apa hubungannya" Ini soal supply dan demand biasa,’’ katanya. (don/bersambung)
Prinsip-prinsip manajemen koran rupanya banyak menginspirasi Dahlan Iskan dalam mengelola strom PLN. Benang merahnya sama, yakni ’’menegakkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408