Logika-Logika Koran untuk Mengelola Strom

Logika-Logika Koran untuk Mengelola Strom
Logika-Logika Koran untuk Mengelola Strom
Soal variasi harga untuk dayamaks dan multiguna itu ada historisnya. Yang multiguna, itu muncul karena beberapa waktu lalu PLN benar-benar sudah tidak punya strom lagi. Tetapi banyak pabrik, mal dan hotel baru yang membutuhkan listrik. Karena itu, mereka dikenakan tarif plus plus plus. Tidak ada cara lain kecuali menambah kapasitas produksi dan harus investasi yang supermahal. Mereka setuju, daripada investasi ratusan miliar untuk membangun infrastrukturnya mangkrak" Itulah yang membuat harga per KWH berbeda antara mal-hotel dan pabrik lama dan baru.

Sedang dayamaks itu berkaitan dengan penggunaan energi listrik pada jam-jam beban puncak. (baca edisi sambungan ini besok, red). Dahlan berkali-kali geram karena sering mendapat ertanyaan-pertanyaan konyol. Misalnya, awal Juli 2010 ini harga cabe sampai Rp 50 ribu per kilogram. Inflasi naik. Lantas orang menuding, itu gara-gara TDL, yang awal Juli ini mulai naik"  ’’Ini ngawurnya bukan main!

Saya nggak percaya itu! Saya dulu menanam cabe! Kalau hujan begini petani cabe, tembakau, pasti paceklik. Kalau TDL diturunkan pun, tidak akan mempengaruhi harga. Dinaikkan juga tidak membuat harganya lebih pedas! Emang nanam cabe pakai listrik" Apa hubungannya" Ini soal supply dan demand biasa,’’ katanya. (don/bersambung)

Prinsip-prinsip manajemen koran rupanya banyak menginspirasi Dahlan Iskan dalam mengelola strom PLN. Benang merahnya sama, yakni ’’menegakkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News