Logistik Pilgub Jatim Bermasalah
Alat Pencoblos Belum Terkirim ke Seluruh Kabupaten/Kota
SURABAYA - KPU Jawa Timur (Jatim) terus berpacu dengan waktu untuk mendistribusikan seluruh logistik pemilihan gubernur (pilgub). Selain 157 ribu surat suara rusak, alat pencoblos surat suara dan bantalannya belum terdistribusi ke seluruh kabupaten dan kota. Padahal, tanggal pemungutan suara tinggal tiga hari lagi.
Permasalahan tersebut tampaknya bakal berlanjut ke pihak yang berwajib. Sebab, rekanan yang memenangi tender alat pencoblos dan bantalannya sudah terlambat dalam melakukan penyediaan barang.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos menyebutkan bahwa Komisioner KPU Jatim Divisi Logistik dan Penganggaran Sayekti Suindyah telah membuat nota dinas kepada stafnya untuk melaporkan rekanan yang ada ke pihak berwajib bila belum ada kejelasan. "Saya terpaksa mengambil langkah tersebut karena rekanan pemenang lelang gagal memenuhi tenggat," tegas Sayekti, Minggu (25/8).
Menurut Sayekti, dalam nota dinas itu, KPU telah menetapkan tenggat hingga pukul 16.00 kemarin. Bila tidak terpenuhi, pejabat pembuat komitmen (PPK) harus melaporkan rekanan ke polisi. Soal sanksi terhadap rekanan tersebut, KPU belum bisa memastikan. Sayekti menyerahkan penjatuhan sanksi kepada PPK. "Saya tidak berwenang memberi sanksi. Yang bisa memberi sanksi adalah PPK. Yang penting, saya telah mengeluarkan nota dinas," terang Sayekti.
Keluarnya nota dinas ini merupakan akibat gagalnya sidak ke CV Hadiah, perusahaan pemenang lelang alat pencoblos dan bantalannya. Sebab, saat disidak Sabtu lalu (24/8), alamat CV Hadiah yang berada di Jemur Wonosari, Surabaya, hanya berupa rumah alias tidak memperlihatkan aktivitas sebuah kantor. Parahnya lagi, komisioner KPU tidak menemukan satu orang pun di rumah tersebut.
Hanya, tampaknya persoalan keterlambatan ini tidak akan berujung pada kepolisian. Pasalnya, hingga tadi malam agaknya CV Hadiah sudah menunjukkan bakal memenuhi kewajibannya. Hingga kemarin database KPU Jatim menunjukkan bahwa yang masih belum menerima alat pencoblos dan bantalannya adalah KPU Kota Mojokerto. Total kekurangan adalah 440 unit. "Berdasar laporan, alat coblos dan bantalannya sudah selesai didistribusikan. Yakni di Ponorogo, Tulungagung, Pacitan, dan Surabaya. Tapi, ini masih berupa laporan. Kami akan mengeceknya lagi," kata Jonathan Judianto, sekretaris KPU Jatim.
Jonathan menerangkan, alat pencoblos dan bantalannya sudah mulai berdatangan lagi sejak kemarin pagi. "Artinya, CV Hadiah mulai memenuhi kewajibannya. Tapi, tentu kami akan terus memantaunya," ucap Jonathan.
Hanya, bila memang sampai pagi ini (25/8) belum terpenuhi, pihaknya segera mengambil langkah-langkah. "Ya, tentu kami berupaya sekuat mungkin melakukan pemenuhan alat logistik," tegasnya.
Namun, hingga kemarin sore alat pencoblos dan bantalannya masih menjadi masalah. Contohnya adalah Surabaya. KPU Surabaya masih dipusingkan menunggu kejelasan pengiriman alat pencoblos dan bantalannya yang dipakai pemilih di bilik suara Kamis nanti (29/8).
SURABAYA - KPU Jawa Timur (Jatim) terus berpacu dengan waktu untuk mendistribusikan seluruh logistik pemilihan gubernur (pilgub). Selain 157 ribu
- Penetapan Tersangka Hasto Politisasi Jelang Kongres PDIP? KPK Bilang Begini
- Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Deputi KemenPAN-RB Beri Penjelasan
- Tinjau Gereja, Pj Gubernur Jakarta Pastikan Natal Berjalan Lancar
- Menko Pratikno dan Stakeholder Tinjau Pelabuhan Merak untuk Pastikan Kelancaran Nataru
- Kemensos dan BKN Gelar Tes Pegawai Disabilitas Netra dengan Sistem Komputer CACT
- Sekjen PDIP Hasto Jadi Tersangka, Pengamat: KPK Harus Beri Penjelasan Terbuka