Lokalisasi Ditutup, HIV/AIDS Menyebar
"Kami jadi kesulitan. Karena itu, sekarang banyak warga biasa yang terjangkit HIV/AIDS. Saya menduga karena si suami tidak tahu waktu kencan, si PSK mengidap penyakit tersebut," katanya.
Nurul juga menjelaskan soal bertambahnya pasien HIV/AIDS. Dia menganggap jumlah tersebut masih terbilang kecil. Menurut dia, pasca-penutupan eks lokalisasi, sulit mendeteksi dan menjaring pasien HIV/AIDS. Penyebabnya, banyak mantan PSK yang kini sudah berpindah tempat atau berprofesi di bidang lain.
"Ya jujur, di satu sisi penutupan itu positif untuk mengatasi problem sosial. Namun, untuk kesehatan sendiri, saya sulit mendeteksi mereka. Masalahnya, saya bingung mencari mereka," ujarnya.
Nurul menambahkan, fenomena HIV/AIDS ibarat fenomena gunung es. Secara data, bisa saja disajikan bahwa jumlah pasien HIV/AIDS turun. Hal itu terjadi karena petugas kesehatan terkesan pasif, yakni menunggu warga memeriksakan diri di puskesmas atau rumah sakit. Dari situ baru diketahui apakah warga terinfeksi atau tidak. (dha/dor/c7/end)
SURABAYA - Suasana lengang tampak dari salah satu sudut gang yang berdekatan dengan lapangan Tambakasri. Berdasar pantauan Jawa Pos saat siang, hanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Umumkan Hasil Olah TKP Kecelakaan Tol Cipularang, Sebuah Fakta Terungkap
- Menang Praperadilan, Polda Riau Kejar TPPU Tersangka Korupsi KUR Bank Pelat Merah Ini
- Kapolres Inhu & Tim Pamatwil Polda Riau Cek Kesiapan TPS Khusus
- TNI-Polri Bersinergi Jaga Situasi Kondusif & Mewujudkan Pilkada Damai di Sumsel
- Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal