Lokalisasi Ditutup, Penderita HIV-AIDS Malah Meningkat

Misalnya di daerah Muara Wahau terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
“Sebelumnya penderita HIV dan AIDS di Muara Wahau hanya empat orang. Tapi dalam dua tahun terakhir jumlahnya meningkat hingga 43 orang. Artinya terjadi kenaikan hingga sepuluh kali lipat. Dan ini cukup memprihatinkan bagi kami,” ungkap Harmadji.
Dia menjelaskan, penutupan rumah prostitusi oleh Pemerintah Kutim baru dilakukan di daerah perkotaan.
Sementara di Wahau dan Kongbeng, serta daerah lainnya belum sama sekali disetentuh.
“Sasaran utama para PSK itu adalah para tenaga kerja, atau pegawai perkebunan. Karena umumnya tenaga kerja itu adalah pendatang, hidupnya bujang, ada yang punya istri tapi tinggal di kampung, makanya jadi sasaran empuknya PSK. Mereka itulah yang membeli penyakit dan menularkan ke keluarganya,” katanya. (drh/jos/jpnn)
SANGATTA – Keputusan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menutup sejumlah lokalisasi bak pisau bermata dua. Di satu sisi, penutupan itu membuat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dr Tifauzia & Roy Suryo Audiensi dengan UGM, Minta Kampus Jangan Jadi Alat Seseorang
- Wagub Cik Ujang Simak Laporan Pembahasan Pansus DPRD Terhadap LKPj Gubernur Sumsel 2024
- Cari Remaja Hilang di Hutan Jambi, Tim SAR Gunakan Drone Thermal
- Gelapkan Uang Rp 8,6 Miliar, Pegawai Bank Mega Ini Dituntut 10 Tahun Bui
- Gubernur Herman Deru Dukung UIGM Sediakan Beasiswa Kedokteran untuk Anak-anak Desa
- Pesan Maesyal Rasyid ke 1.694 ASN CPNS & PPPK yang Baru Dilantik: Jaga Ucapan dan Perilaku