Lokalisasi Ditutup, Penderita HIV-AIDS Malah Meningkat
Misalnya di daerah Muara Wahau terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
“Sebelumnya penderita HIV dan AIDS di Muara Wahau hanya empat orang. Tapi dalam dua tahun terakhir jumlahnya meningkat hingga 43 orang. Artinya terjadi kenaikan hingga sepuluh kali lipat. Dan ini cukup memprihatinkan bagi kami,” ungkap Harmadji.
Dia menjelaskan, penutupan rumah prostitusi oleh Pemerintah Kutim baru dilakukan di daerah perkotaan.
Sementara di Wahau dan Kongbeng, serta daerah lainnya belum sama sekali disetentuh.
“Sasaran utama para PSK itu adalah para tenaga kerja, atau pegawai perkebunan. Karena umumnya tenaga kerja itu adalah pendatang, hidupnya bujang, ada yang punya istri tapi tinggal di kampung, makanya jadi sasaran empuknya PSK. Mereka itulah yang membeli penyakit dan menularkan ke keluarganya,” katanya. (drh/jos/jpnn)
SANGATTA – Keputusan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menutup sejumlah lokalisasi bak pisau bermata dua. Di satu sisi, penutupan itu membuat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ribuan Jemaah Tabligh Akbar Mendoakan RDPS Menang di Pilkada Palembang
- Pj Gubernur Sumut Dukung Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan Hingga ke Desa
- Toyota HiAce Hantam Truk Hino di Tol Pekanbaru-Dumai, 5 Orang Luka-Luka
- Antisipasi Kenaikan Kasus DBD, Dinkes Sumsel Akan Sebar Larvasida ke Kabupaten Kota
- 36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
- Bentrok Ormas di Pekanbaru, 8 Pelaku Ditangkap Polisi