Lokalisasi Ditutup, PSK dan Muncikari Malah Pindah Wilayah
Mereka tak lagi beroperasi di eks lokalisasi, namun berpraktik di kafe-kafe kecil.
Kafe-kafe tersebut ternyata melayani prostitusi. Bukan hanya itu, kecanggihan social media pun kini meluaskan bisnis esek-esek tersebut di Kediri.
Hal itulah yang menyulitkan pemantauan. Sebab, keberadaan WPS tidak terpusat di eks lokalisasi.
Indikasi PSK baru yang beroperasi di Kabupaten Kediri terlihat dari temuan razia gabungan dengan Satpol PP Kabupaten Kediri.
Dari temuan tersebut, yang terazia selalu bukan PSK yang masuk daftar.
Mereka selalu dibawa dan diserahkan satpol PP ke dinas sosial. Kemudian, dilakukan pembinaan dengan memberikan beberapa bekal keterampilan.
Namun, setelah diberi bekal keterampilan, ada beberapa WPS yang tetap kembali.
"Kalau tahu ada yang baru, pasti langsung kami bawa," ujarnya. (fiz/fud/c23/diq/jpnn)
Jumlah PSK dan muncikari diindikasikan bertambah di Kabupaten Kediri, Jatim.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Berkedok LC, 12 Wanita Vietnam Jadi PSK, Tarif Sekali Kencan Rp 5,6 Juta
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Berusia 21 Tahun, PSK Setiap Hari Melayani 3 Laki-Laki di Bogor
- DP Muncikari Prostitusi di Serang Tertangkap di Parkiran Hotel, Mbak DE Sedang di Kamar