Lokalisasi Sunan Kuning Ditutup Total 2019

Lokalisasi Sunan Kuning Ditutup Total 2019
PSK. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Abioso mengatakan, sosialisasi ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Menurutnya, penutupan lokalisasi bukan perkara yang mudah. Kalau tidak dilakukan secara matang, nantinya akan menimbulkan permasalahan baru.

"Jadi, tidak bisa serta merta, begitu ada perintah dari pimpinan untuk menutup hari ini, dan langsung ditertibkan hari ini. Dampaknya, mereka akan berkeliaran ke mana-mana tidak jelas, sehingga akan menimbulkan permasalahan baru. Saya katakan itu kan saudara kita juga, yang lapangan pekerjaannya memang di situ. Semua ini kan kembali urusannya perut," katanya.

Abioso mengimbau ke pemerintah agar mendorong kepada pihak swasta atau perusahaan untuk bisa menampung para penghuni tersebut.

Namun demikian, hal ini pun harus terlebih dahulu memberikan bekal dan keterampilan yang mumpuni supaya mereka bisa ditampung.

"Pihak polisi ya itu tadi, mendorong stakeholder ikut sama-sama memiliki rasa tanggung jawab kepada saudara-saudara kita yang berada di tempat atau lembah hitam supaya diterima di masyarakat, dengan catatan harus memiliki suatu kemampuan," ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan mengedepankan fungsi dari Binmas Polrestabes Semarang, yakni dengan memberikan pencerahan dan pemahaman terhadap para penghuni lokalisasi tersebut.

"Artinya, tempat itu kan bukan satu-satunya tempat mereka berkarya menghasilkan sesuatu yang bisa menghidupi keluarganya. Masih ada lapangan pekerjaan yang lain. Tapi, konsekuensinya ya itu tadi, pemerintah harus bisa mendorong kepada pihak swasta. Misalnya, ada perusahaan yang bisa menampung mereka bekerja,” katanya.

Terkait jadwal rencana penutupan Lokalisasi Sunan Kuning, Abi mengaku belum mengetahui secara persis. Pihaknya hanya menjelaskan pada akhir 2018.

Persiapan penutupan Lokalisasi Sunan Kuning sudah dimulai awal tahun ini. Pemerintah diminta menggencarkan sosialisasi agar tidak muncul masalah baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News