Lokasi Pembunuhan Massal Penduduk Aborigin di Queensland Kembali ke Tangan Pemiliknya
Nenek moyang Sally Vea Vea diusir dari tanahnya di salah satu sisi pegunungan di Queensland tengah, Australia. Bersama ratusan penduduk Aborigin lainnya, mereka kemudian dibantai di kaki bukit sekitarnya.
Peringatan: Artikel ini berisi informasi yang mungkin membuat pembaca merasa tertekan.
Aunty Sally, demikian pemuka suku Darumbal ini kerap disapa, menyebutkan lebih dari 300 penduduk sukunya terbunuh di sekitar Gai-i, dekat Yeppoon, lebih seabad yang lalu.
"Itu semua bagian dari Perang di Garis Depan (Frontier Wars)," ujarnya.
"Para pemukim (Eropa) yang datang di sini, menjadikannya seperti olahraga Minggu sore. Mereka keluar dan menembaki penduduk kulit hitam," tutur Aunty Sally.
Beberapa lokasi tanah di sekitar puncak pegunungan yang sebelumnya dikenal sebagai Gunung Wheeler dikembalikan ke suku Darumbal 15 tahun lalu.
Namun ada sebidang tanah seluas 13 hektar yang tetap dikelola bersama oleh Departemen Sumber Daya Queensland dan penjaga tradisional.
"Tanah inilah yang kami inginkan sejak awal," kata Aunty Sally.
Pada awal tahun 1900-an, 300 penduduk Aborigin dibantai oleh pemukim Eropa di sebuah gunung dekat Yeppoon, Queensland
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata