Lokasi Selalu Rahasia, Sajikan Menu Tak Biasa
Rabu, 20 Februari 2013 – 07:50 WIB
MAKAN NIKMAT: Para peserta Underground Secret Dining bergiliran mengambil masakan tradisional yang terhidang. Foto: Bayu Putra/Jawa Pos
Selain agenda utama berupa makan, para peserta USD diberi kegiatan lain di lokasi acara. Dalam acara kemarin, misalnya, mereka dikenalkan lebih dalam dengan layang-layang karena acara berlokasi di museum layang-layang. Begitu juga di Mausoleum O.G. Khouw, kegiatan dipadukan dengan acara amal.
Masakan tradisional yang dimasak orang rumahan sebenarnya memiliki cita rasa yang khas. Itu menjadi kelebihan Indonesia dalam hal kuliner. Sayang, masakan-masakan rumahan itu kurang tereksplorasi dengan baik sehingga tidak banyak yang muncul ke permukaan.
Lewat acara USD, Lisa telah mendatangkan koki rumahan untuk berbagai jenis kuliner Indonesia. Mulai kuliner khas Aceh, Bangka Belitung, Ternate, Singaraja, Palembang, Makassar, masakan khas Tangerang peranakan, hingga Kerajaan Buton. Lisa tidak mendatangkan koki tersebut dari tempat asalnya. Koki-koki itu kebetulan memang tinggal di Jakarta.
Perempuan 31 tahun itu mengatakan, jangan melihat kuliner hanya dari sudut pandang masakannya. Ada beberapa hal lain yang cukup menarik. Misalnya kehidupan warga yang memiliki kuliner tersebut, jalur distribusi, seluk-beluk pertanian, perikanan, dan peternakannya.
Underground secret dining (USD) menawarkan konsep perjamuan makan yang tak biasa. Mulai lokasi hingga menu, semuanya menyajikan sesuatu yang berbeda.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu