Lokasi Tak Penting Asalkan Jokowi & Amien Rais Bisa Bertemu
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Johnny G Plate menilai wacana tentang pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais akan menjadi hal positif jika memang terwujud. Dia tak mempersoalkan lokasi pertemuannya asal kedua tokoh itu bisa bertemu untuk mencari solusi bagi persoalan bangsa.
“Tempat tidak menjadi penting. Bisa di Istana, bisa di tempatnya Pak Amien, bisa di tempat restoran, bisa di mana saja,” kata Johnny kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (31/5).
Johnny menegaskan bahwa persoalan tempat tidak menjadi masalah karena bukan pertemuan dua pihak yang bermusuhan. Anak buah Surya Paloh di Partai NasDem itu menegaskan, pertemuan antara kedua tokoh asal Solo itu juga bukan seperti Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
“Itu (pertemuan AS-Korut, red) perang, mereka bermusuhan sehingga tempatnya menjadi penting dan harus netral. Kalau ini (Amien dan Jokowi, red) pertemuan sesama tokoh bangsa, tokoh nasional, kok pakai syarat-syarat tempat,” kata Johhny.
Menurut Johhny, yang lebih penting ketimbang tempat adalah substansi pertemuan. Karena itu, Johnny mendukung pertemuan Jokowi dan Amien di mana pun.
“Itu pertemuan yang baik tapi bukan konteks pemerintahan saja ya. Namun, konteks negara sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara karena kalau kepala negara kan masalah bangsa itu,” katanya.(boy/jpnn)
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate tak mau berpolemik soal lokasi pertemuan antara Joko Widodo dengan Amien Rais. Sebab, yang penting keduanya bisa bertemu.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Korup, Inas: Tuduhan OCCRP Tanpa Bukti
- Penggeledahan KPK di Rumah Hasto Pengalihan Isu OCCRP soal Jokowi?
- Aktivis Geruduk KPK, Minta Kasus Korupsi Jokowi dan Keluarganya Diusut
- Kehilangan Bulan
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP