Lokasi Video Klip Despacito Dihantam Badai Maria
CP: Kami melibatkan warga lokal. Anak-anak yang berlarian di luar, para pria tua yang bermain domino. Itu merupakan kegiatan sehari-hari mereka. Saya hanya meminta mereka bermain seperti biasa agar videonya tampak natural. Warga lokal kami ajak memenuhi area syuting. Total, syuting memakan waktu 14 jam.
T: Apakah kelab yang dijadikan setting juga seramai biasanya?
CP: Kelab itu bernama La Victoria. Setiap Sabtu malam, kelab tersebut seramai adegan di klip video. Gerakan tari, musik, hingga pakaian para pengunjung sama persis dengan yang dikenakan para talent dan warga lokal saat kami melakukan syuting.
T: Sayang, badai Maria meluluhlantakkan La Perla pekan lalu...
CP: Ini sangat menyedihkan (terdiam lama menahan tangis). Kami membuat La Perla bersinar berkat klip video Despacito. Namun, kini banyak bangunan yang hancur. Saat ini La Perla kembali suram dan tinggal kenangan. Saya hanya bisa berharap kondisi bisa membaik.
T: Anda terlibat dalam proyek bersama Yonder Music. Bagaimana rasanya bekerja bersama kru lokal Indonesia?
CP: Kalian tahu, orang Indonesia punya kesamaan dengan orang Latin. Sama-sama ramah dan hangat. Selama syuting pada Senin (25/9), saya merasa senang bisa bekerja sama dengan rekan yang murah senyum dan siap membantu dalam hal teknis. (len/c16/na/jpnn)
La Perla, nama lokasi pembuatan klip video Despacito
Redaktur & Reporter : Natalia
- Drummer Matta Band Ungkap Kronologi Meninggalnya Sang Anak
- Tiktokers Gunawan 'Sadbor' Diringkus Polisi Seusai Promosi Judol
- Rayakan Halloween, Reality Club Bagikan Desire Versi Horor
- Putranya Tewas Tenggelam, Drumer Matta Band Pegang Erat Kantong Jenazah
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali
- Eks Konjen RI di Karachi Dukung Fadli Zon Perjuangkan Dangdut jadi Warisan Dunia