Loket Kanjuruhan

Oleh: Dahlan Iskan

Loket Kanjuruhan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Di Stadion Kanjuruhan memang masih memungkinkan penonton tanpa karcis mendekat ke pintu stadion, padahal sistem penjualan tiketnya sudah online. Penonton juga mengenakan gelang sebagai tanda masuk.

Namun, memang masih ada loket karcis di stadion. Sekitar 20 persen tiket masih bisa dibeli di stadion, lima jam sebelum pertandingan dimulai. Sebagian besar karcis dijual lewat korwil-korwil suporter.

Ada 157 korwil Aremania di Malang. Mereka yang sudah mendapat karcis di Korwil bisa menukarkannya dengan gelang di kantor Arema. Yakni di hari pertandingan.

Yang membeli karcis secara online, juga menukarkan karcisnya dengan gelang di hari pertandingan, di kantor Arema. Yang membeli karcis di loket stadion langsung mendapatkan gelang.

Dengan masih adanya loket di stadion memang tidak mungkin dilakukan seleksi total terhadap calon penonton di ring luar. Masih ada koridor khusus untuk penonton yang akan membeli karcis di loket.

Memang tidak mudah mengubah sistem seperti itu. Korwil-korwil belum tentu rela dihapus. Loket di stadion juga sulit ditiadakan. Para calo akan marah.

Persebaya punya pengalaman pahit ketika merombak sistem perkarcisan itu tahun 2017. Pihak yang marah banyak sekali.

Namun, program jalan terus. Persebaya memaklumi kalau banyak klub yang tidak tega melakukannya.

Tulisan Dahlan Iskan berjudul Loket Kanjuruhan menyinggung tulisan ACAB atau 1312 pasca tragedi Kanjuruhan. Ini berat bagi polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News