Lolongan Mistis Jasad Ricky dari Balik Reruntuhan
Kamis, 19 November 2009 – 06:41 WIB
Sampai hari ketujuh itu, tenda kuning merah yang sedianya untuk perhelatan masih tegak berdiri. Tapi, posisinya sudah benar-benar di bibir jurang. Tetapi, ketika saya melawati lagi daerah itu, tendanya sudah tak terlihat. Yang ada hanya reruntuhan rumahnya. Sebelum benar-benar sampai di bawah, kami bertemu seorang bapak. Dengan sepeda motor bebeknya yang sudah rusak di sana-sini, dia duduk merenung di pinggir jurang.
?Anak perempuan saya nyaris mati di situ, Bu. Dia sudah tergulung longsor. Ya, dengan sepeda motor ini. Untung dia tersangkut batang kelapa, sehingga tak sampai terkubur. Dia sekarang ada di rumah. Rumah kami di atas sana. Mau ke sana" Mari saya antar," ajaknya. Rintik hujan mulai turun. Kami benar-benar harus kembali ke Padang. Kalau toh harus hujan, semoga tak terlalu lebat. Agar tak ada longsor susulan yang menimpa Gunung Tigo dan sekitarnya. Sudah terlalu banyak yang kehilangan anggota keluarga karena terkubur hidup-hidup. (leak)
Ada banyak kisah menyentuh tentang para korban gempa di kawasan Gunung Tigo, Kabupaten Padang Pariaman. Enam potongan kisah berikut ini didapat wartawan
Redaktur & Reporter : Auri Jaya
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408