Lolos di AS, Obat Virus Corona Remdesivir Masih Diperdebatkan di Australia

Hasil ujicoba di China, yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada akhir April 2020, menunjukkan remdesivir tidak memiliki manfaat signifikan pada waktu pemulihan pasien.
Pandemi virus corona

Ikuti laporan terkini terkait virus corona dari Australia dalam Bahasa Indonesia.
Gagal di China
Disimpulkan obat itu gagal memperbaiki kondisi pasien atau mengurangi jumlah virus dalam tubuh mereka.
Tapi ujicoba ini berakhir lebih awal karena pandemi di Cina berhasil dikendalikan, dan peserta uji coba hanya berjumlah 237 orang.
Sementara hasil uji coba di AS menunjukkan pasien yang menggunakan obat ini pulih empat hari lebih cepat dibandingkan pasien lainnya.
Dalam uji coba yang melibatkan 1.063 pasien dan dilakukan oleh Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), waktu yang dibutuhkan pasien untuk pulih adalah 11 hari dengan remdesivir dan 15 hari untuk pasien lainnya.
Menurut Direktur NIAID Dr Anthony Fauci, data menunjukkan bahwa remdesivir memiliki dampak positif yang jelas dan signifikan dalam mengurangi waktu pemulihan.
Dr Steven Tong dari RS Royal Melbourne mengaku heran melihat perbedaan hasil kedua ujicoba tersebut.
Sebuah obat antivirus corona bernama Remdesivir telah mendapatkan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA)
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya