Lomba Baca Kitab Kuning, Bukti Fraksi PKS Mencintai Ulama dan Santri Ahlussunnah Wal Jamaah

jpnn.com - JAKARTA - Fraksi PKS DPR RI menggelar Final Lomba Baca Kitab Kuning Edisi Ke-6 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional.
Berbeda dari dua tahun terakhir, kali ini acara yang digelar secara offline menghadirkan 24 finalis dari 24 provinsi, dari 1.914 peserta yang sebelumnya berpartisipasi.
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengatakan Lomba Baca Kitab Kuning bukan program politik jangka pendek, tetapi berangkat dari keikhlasan untuk memuliakan ulama, santri dan pesantren.
Menurut dia, hal ini bentuk konsistensi keberpihakan dan penghormatan kepada ulama dan santri ahlussunnah wal jamaah yang sangat besar kontribusinya dalam menjaga NKRI sejak zaman kemerdekaan.
Anggota Komisi I DPR itu bercerita bahwa inisiatif awal Lomba Baca Kitab Kuning ini berasal dari risalah yang disampaikan secara khusus kepada Kiai Haji Sholahuddin Wahid (Gus Sholah).
“Waktu saya sampaikan niat untuk mengadakan Lomba Baca Kitab Kuning di DPR RI ini, disambut baik oleh Gus Sholah pada saat itu. Dikatakan bagus sekali, tidak pernah ada fraksi lain yang pernah mengadakan lomba semacam ini di DPR RI,” kata Jazuli Juwaini.
Nah, legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Banten itu mengatakan atas motivasi tersebut, maka Fraksi PKS DPR makin kokoh memperjuangkan pesantren.
“Atas motivasi tersebut, Fraksi PKS makin kokoh memperjuangkan pesantren di DPR, salah satunya dengan lahirnya UU 18/2019 tentang Pesantren dan mendesak porsi APBN dan APBD untuk pesantren," pungkas Jazuli Juwaini.
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengatakan Lomba Baca Kitab Kuning berangkat dari keikhlasan untuk memuliakan ulama, santri dan pesantren.
- Innalillahi, Santri Tenggelam di Bekas Galian Tanah Proyek Tol Ogan Ilir
- Ulama Dunia Serukan Boikot Produk Negara Pendukung Israel
- Peduli Santri, PIK2 Salurkan Beras untuk Pesantren Al-Wahdah
- Waka MPR Akbar Supratman Sesalkan Dugaan Penghinaan Kepada Ulama Sulteng Habib Idrus
- Santri Turun ke Desa, Kembangkan Pertanian dan Peternakan
- Bahlil, Kawulo, Santri, dan Cita-Cita Republik