Lomba Karya Tulis Ilmiah MPR Buka Peluang Bagi Publik Berpikir Tentang Konstitusi Negara
Kamis, 28 November 2019 – 06:55 WIB

Pimpinan Badan Pengkajian MPR RI Agun Gunanjar Sudarsa. Foto: Humas MPR RI
Putaran Final Lomba Karya Tulis Ilmiah ini sendiri berlangsung selama satu hari penuh. Sepuluh tim (masing-masing tim 2 orang peserta) finalis, adalah tim yang telah mengirimkan naskah karya tulisnya dan telah dinyatakan masuk putaran final nasional oleh Dewan Juri.
Pada putaran final, masing-masing tim mempresentasikan karya tulis ilmiahnya di hadapan Dewan Juri. Lalu, Dewan Juri akan melakukan penilaian dengan melihat beberapa kriteria antara lain, sistematika penyajian materi, sikap dan tata bahasa. Lalu, pemahaman terhadap materi, diksi, teori dan doktrin yang digunakan. Kemudian, sinkronisasi presentasi dengan naskah karya tulis ilmiah yang tekah diterima juri, terakhir adalah pemanfaatan waktu.(jpnn)
Menurut Agun, ketika konstitusi Indonesia pertama kali tercipta, kontitusi tersebut menjadi sangat unik dan khas milik Indonesia, karena tidak mengikuti paham negara-negara lain.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Waka MPR Dorong Pemda Proaktif Sosialisasikan Persyaratan SPMB 2025 Secara Masif
- Waka MPR Sebut Inisiatif Putra Prabowo Temui Megawati Meneduhkan Dinamika Politik
- Johan Rosihan PKS: Idulfitri jadi Momentum Membangun Negeri dengan Akhlak
- Waka MPR: Jadikan Momentum Idulfitri untuk Memperkokoh Nilai-Nilai Persatuan Bangsa
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Waka MPR Akbar Supratman Sesalkan Dugaan Penghinaan Kepada Ulama Sulteng Habib Idrus