Lomba Matematika, RI Terbanyak Kirim Tim
Rabu, 20 Juli 2011 – 02:48 WIB
JAKARTA--Sebanyak 28 negera dipastikan berpartisipasi pada Kompetisi Matematika Indonesia Internasional atau International Indonesia Mathematics Competitions (IIMC) 2011 yang digelar mulai 18-23 Juli 2011 di Bali. Peserta kompetisi adalah siswa sekolah dasar (SD) usia sampai dengan 12 tahun dan sekolah menengah pertama (SMP) usia 13-16 tahun. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemdiknas Suyanto melaporkan, kegiatan IIMC bertujuan untuk membangun kerja sama internasional dalam pengembangan matematika. Tujuan berikutnya, kata dia, mengembangkan program-program yang terkait dengan peningkatan kurikulum di sekolah terutama bidang matematika yang sesuai standar internasional.
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyampaikan, kegiatan IIMC 2011 dapat dijadikan sebagai sarana mengeksplorasi potensi setiap siswa dan menumbuhkan rasa percaya diri. "Jangan dilupakan melalui interaksi seperti ini muncul persaudaraan saling mengenal antarbudaya. IIMC ini bisa dipakai sebagai bagian untuk membentuk diplomasi kultural," terangnya dalam keterangan persnya, di Jakarta, Selasa (19/7).
Pada penyelenggaraan IIMC ke-7 ini, Indonesia menjadi negara peserta paling banyak mengirimkan peserta yaitu sepuluh tim SD sebanyak 40 siswa dan 11 tim SMP sebanyak 45 siswa. Pada penyelenggaraan tahun lalu di Korea Selatan yang diikuti 35 negara, Indonesia meraih empat medali emas, 12 medali perak, dan 15 perunggu, serta delapan merrit award.
Baca Juga:
JAKARTA--Sebanyak 28 negera dipastikan berpartisipasi pada Kompetisi Matematika Indonesia Internasional atau International Indonesia Mathematics
BERITA TERKAIT
- Banyak R3 Tidak Lulus Seleksi PPPK Guru Tahap 1, Bagaimana Honorer Database Bisa Tuntas
- Character Building FK UNDIP Bangkitkan Semangat dan Karakter Generasi Emas
- Kemendikdasmen Percepat Penyaluran BOSP 2025 di 423.080 Sekolah, Sebegini Anggarannya
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak
- Mendiktisaintek Sampaikan Program Prioritas 2025, Ada Pembangunan Sekolah Unggul
- Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru