Lonjakan Harga Bawang Pasti Akibat Permainan
HKTI Persoalkan Aksi Pemburu Rente
Jumat, 15 Maret 2013 – 19:46 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, menilai meroketnya harga bawang merah dan putih sudah sampai pada tahap membebani perekonomian masyarakat. Lebih parah lagi, saat ini 95 persen pasokan bawang putih bergantung pada impor.
Karenanya Fadli menduga kenaikan harga bawang lebih dikarenakan adanya permainan. "Kenaikan harga bawang yang tak wajar ini lebih disebabkan oleh adanya pemburu rente," kata Fadli, Jumat (15/3).
Fadli juga menengarai masalah ini disebabkan karena kegagalan pemerintah mengatur izin dan mismanajemen perencanaan produksi, stok, impor bibit, distribusi serta pengendalian impor bawang. Karenanya, harus ada langkah strategis pemerintah dalam menangani masalah ini.
Fadli yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan, perburuan rente dalam pengurusan izin impor bawang juga harus dihilangkan. Menurutnya, aturan Rekomendasi Izin Impor Hortikultura harus pasti dan transparan. "RIPH juga tak boleh hanya diberikan pada perusahaan tertentu," ungkapnya.
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, menilai meroketnya harga bawang merah dan putih sudah sampai pada
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya