Lonjakan Permintaan Mie Global Peluang Bagi Petani Gandum Australia
Selama lebih dari 40 tahun beroperasi, industri beras yang dikontrol negara di Jepang berakhir di bulan Maret, dengan para petani diharapkan untuk bergerak menuju pasar gandum untuk bahan baku mie yang kini makin menguntungkan.
Perubahan ini dipandang sebagai peluang baru dan berharga bagi para petani gandum berkualitas tinggi Australia.
Pendekatan Jepang itu adalah bagian dari rangkaian kebijakan yang diimplementasikan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe, yang ingin melonggarkan sejumlah industri Jepang dan mengadopsi lebih banyak kebijakan perdagangan bebas.
Dengan popularitas mie ramen Jepang yang meningkat secara global, para petani Jepang diperkirakan akan mulai menanam berbagai gandum mie ramen yang dikembangkan secara lokal, yakni Ramugi.
Mie ramen adalah makanan pokok jutaan mahasiswa universitas dan pekerja di dunia dalam bentuk mie instan, seringkali dikemas dalam mangkuk plastik atau stereofoam, di mana yang dibutuhkan hanyalah air panas.
Tapi popularitas mie ramen segar dengan kaldu Jepang ditambah potongan daging babi atau ayam, sayur dan telur-lah yang mendorong lonjakan permintaan itu.
Tipe mie ramen yang digunakan beragam untuk berbagai makanan dan bahkan di sejumlah lokasi berbeda, tapi mereka semua harus mengandung kansui, kandungan basa khas Jepang, biasanya terdiri dari campuran karbonat potasium dan karbonat sodium.
Mereka dibuat dari campuran gandum yang berbeda, tapi setidaknya salah satunya harus mengandung konten protein tinggi untuk memberi kelenturan dan kekenyalan yang diinginkan dari mie.
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025