Lontarkan Ultimatum untuk Presiden Jokowi, BEM SI Ancam Ciptakan Kegentingan Nasional

jpnn.com, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menggelar aksi menolak Ominus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (20/10) mengeluarkan ultimatum untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Masa BEM SI mendesak Presiden Ketujuh RI itu menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) tentang pembatalan Omnibus Law Cipta Kerja.
Untuk itu, BEM SI memberikan waktu 8x24 jam kepada Presiden Jokowi.
"Apabila tidak bisa melakukan hal tersebut dalam 8x24 jam, kami memastikan gerakan besar mahasiswa menciptakan kegentingan nasional tepat pada Hari Sumpah Pemuda," kata seorang koordinator aksi BEM SI dalam unjuk rasa itu.
BEM SI juga mengingatkan pemerintah fokus menangani pandemi Covid-19. Pasalnya, penanganan pandemi masih buruk dengan pertambahan kasus Covid-19 yang terus tinggi.
Namun, pemerintah justru menggelar rentetan atraksi politik. Bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah justru menyetujui RUU Ciptaker dalam rapat paripurna pada 5 Oktober lalu.
BEM SI dalam aksi tersebut juga mengkritisi Presiden Jokowi yang menyebut aksi-aksi mahasiswa dan buruh menolak Omnibus Law Cipta Kerja akibat terkena hoaks. BEM SI menegaskan bahwa aksi-aksi tersebut didasari keresahan publik atas aturan yang tidak berpihak ke rakyat.
"Aksi itu dibalas Presiden Joko Widodo dengan menyatakan yang disuarakan masyarakat tentang Undang-undang Cipta Kerja disebabkan kebohongan belaka," pungkas dia.(ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BEM SI yang menyuarakan penolakan atas Omnibus Law Cipta Kerja mengancam bakal membuat kegentingan nasional tepat pada Hari Sumpah Pemuda.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Struktur Lengkap Danantara, Ada Jokowi, Sri Mulyani hingga Pandu Sjahrir
- Reza Indragiri: Sekiranya Kepala Babi Dikirim kepada Jokowi, Apakah Saran Hasan Nasbi Sama?
- Demo Tolak RUU TNI di DPRD Kota Malang Ricuh, Begini Situasinya
- Hadiri Acara Buka Puasa, Pramono Janjikan Perbaiki Masjid Raya KH. Hasyim Asy'ari
- Polisi Selidiki Perusakan Hana Bank oleh Massa Demo Tolak RUU TNI
- Aksi Demo Tolak Pengesahan RUU TNI: Wartawan Dipukuli, Massa Aksi Rusak Rumah Makan