Lord Luhut

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Lord Luhut
Luhut Binsar. Foto: Ricardo/JPNN.com

Wajar saja kalau kemudian muncul sebutan the real presiden kepada The Lord. Wajar saja jika kemudian The Lord bisa melakukan by pass dan anulir terhadap keputusan menteri lain. Jangankan keputusan menteri, keputusan presiden saja bisa dianulir. The Lord sudah membuktikan powernya.

Sebelum insiden batu bara, akhir 2021 The Lord juga melakukan by-pass dan anulir terhadap keputusan Menko PPM Muhadjir Effendi, yang sudah memutuskan penerapan PPKM menjelang Natal dan tahun baru. Muhadjir diberi kesempatan memimpin penanggulangan pandemi selama libur akhir tahun. Namun, belum sempat berjalan kewenangan dan keputusannya sudah dianulir oleh The Lord.

Kebijakan penanganan pandemi yang tarik ulur sering membingungkan masyarakat. Karena itu banyak bermunculan kritik dan sindiran dari banyak kalangan. Selama liburan akhir tahun sampai dengan Imlek awal Februari ini semua lancar-lancar saja. Namun, sekarang sudah muncul lagi pembatasan-pembatasan, terutama yang berkaitan dengan ibadah di masjid dan rumah ibadah lain.

Varian Omicron mengganas lagi. Korban sudah mulai berjatuhan. Sumber penularan dari luar negeri diatasi dengan penerapan karantina yang panjang. Bersamaan dengan penerapan karantina panjang itu bermunculan kasus mafia karantina.

Banyak sekali laporan yang muncul mengenai praktik mafia karantina, tetapi belum ada penanganan yang komprehensif. Baru setelah seorang turis asing mengunggah di medsos dan bercerita mengenai pemalakan yang dialaminya oleh petugas karantina, reaksi bermunculan.

Seperti biasa, Jokowi memerintahkan supaya diusut tuntas.

Jakarta dan Jawa Barat menjadi daerah merah penularan varian Omicron. Gubernur Anies Baswedan mengajukan permintaan kepada pemerintah pusat supaya pembelajaran tatap muka di sekolah dihentikan. Permintaan Anies ditolak oleh Luhut dan pembelajaran tatap muka tetap jalan terus.

Solusinya adalah vaksin dan vaksin. Murid sekolah usia belasan tahun itu wajib divaksin. Orang-orang dewasa pun harus mendapat vaksin tambahan ketiga. Dua kali sebelumnya vaksin yang dipakai adalah Sinovac. Kali ini untuk booster ketiga yang dipakai adalah Astra-Zeneca atau Moderna, tergantung stok yang ada.

UAS dengan nada canda bertanya, mengapa umi-cron muncul lagi. Pertanyaan itu seharusnya ditujukan kepada Lord Luhut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News