Louis van Gaal Selamat Berkat Jimat
jpnn.com - DUA BELAS tahun silam, Louis van Gaal merasakan bagaimana rasanya menjadi pelatih pecundang. Sebab, di tangannya kala itu, tim Oranje gagal melanjutkan tren hattrick lolos ke Piala Dunia sejak edisi Italia 1990. Sebaliknya, Belanda malah kalah bersaing dengan Portugal dan Republik Irlandia di babak kualifikasi.
Sekarang, Belanda di tangannya tidak lagi menjadi tim yang "sakit". Buktinya, sejak kali pertama menangani Belanda pasca final Piala Dunia 2010 di Afsel, Van Gaal hanya kalah dua kali dari 26 pertandingannya. Baik dalam laga persahabatan, babak kualifikasi Piala Dunia 2014, hingga di Brasil kali ini.
Bukan hanya lolos ke babak utama Piala Dunia, Van Gaal juga sedikit lagi menyamai pencapaian Bert van Marwijk, membawa Belanda ke final Piala Dunia. Hanya memang, saat melawan Kosta Rika di babak perempat final, Minggu dini hari kemarin (6/7) tren apik itu nyaris berakhir jika Belanda gagal dalam adu tendangan penalti.
Namun, sekali lagi, Belanda selamat dari lubang jarum setelah sebelumnya mampu melenggang dari babak 16 Besar lewat dua gol di menit akhir atas Meksiko. Bukan hanya strategi ataupun performa Robin van Persie dkk. Ternyata, di balik kegemilangan Van Gaal tahun ini dia punya jimat keberuntungan.
Pelatih berusia 62 tahun tersebut membeberkannya sesaat sebelum pertandingan melawan Kosta Rika. Van Gaal menyebut keberuntungannya tahun ini tidak lepas dari pemakaian gelang berwarna oranye-nya, warna yang notebene identitas kebanggaan timnas Negara Kincir Angin itu.
Bukan hanya dalam satu laga, Van Gaal mengenakannya di setiap laga Belanda di Piala Dunia 2014 ini. Pernyataan mengejutkan itu dia ungkapkan di salah satu media massa Inggris, Mirror. Van Gaal berjanji akan tetap mengenakannya sampai dengan laga terakhir Belanda di Piala Dunia ini, bila perlu sampai di laga final.
Gelang keberuntungan itu bukan pemberian "orang pintar" ataupun orang tersayangnya. Melainkan dari anak petinggi salah satu bank di Belanda. "Ini dibuat oleh anak petinggi salah satu sponsor timnas Belanda, IMG Bank. Ayah dari si anak itu yang memberikan gelang ini, dan saya berjanji kepadanya untuk selalu mengenakannya," ujar Van Gaal.
Jika memang nantinya mampu melangkah hingga ke babak final, maka pertandingan di Estadio Jornalista Mario Filho, Maracana, Rio de Janeiro pekan depan bakal menjadi sayonara-nya dengan gelang tersebut. Karena, setelah laga final itu, Van Gaal sudah tidak lagi menjabat sebagai pelatih timnas Belanda dan beralih ke Old Trafford bersama Manchester United.
DUA BELAS tahun silam, Louis van Gaal merasakan bagaimana rasanya menjadi pelatih pecundang. Sebab, di tangannya kala itu, tim Oranje gagal melanjutkan
- Shin Tae Yong Ungkap Target di Piala AFF 2024
- Rekap Penggunaan VAR Hingga Pekan ke-11 Liga 1
- Timnas Indonesia Gelar 1 Uji Coba Sebelum Piala AFF 2024
- Cara Valentino Rossi Menyulam Kebahagiaan Untuk Korban Banjir
- Begini Syarat Persib Bandung Lulus ke 16 Besar AFC Champions League 2
- Reaksi Bojan Hodak Melihat Persib Bandung Imbang Melawan Port FC, Puas atau Kecewa?