Lovie Nyaris Putus Asa Gara –gara PPDB Sistem Zonasi
jpnn.com - Mendengar kabar bahwa PPDB (penerimaan peserta didik baru) 2019 kuota terbanyak untuk jalur zonasi, Lovie langsung murung. Semangat belajar siswa kelas 3 SMPN 1 Boyolali itu merosot tajam.
“Tidak ada semangat belajar padahal saat itu sudah menjelang Ujian Nasional,” cerita Triono, ayah Lovie kepada JPNN, beberapa waktu lalu.
Soetomo Samsu – Boyolali
Lovie Harleyna Murti, nama lengkap siswi berdomisili di Dusun Temusari, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, itu. Tidak jauh dari Gunung Merapi. Hanya beberapa kilometer dari lokasi wisata New Selo, jalur pendakian ke puncak Merapi.
Sejak kelas 1 SMP, si gadis cantik kelahiran 2003 itu merenda mimpi, ingin mewujudkan cita –cita menjadi dokter. Dia paham bahwa cita – cita harus ditapaki secara berjenjang. Dia harus bisa masuk ke SMAN 1 Boyolali, yang dikenal sebagai sekolah favorit.
Namun, beberapa bulan jelang Ujian Nasional tingkat SMP, kabar menyeruak bahwa PPDB 2019 menggunakan sistem zonasi. Yang membuatnya “lemas”, Kecamatan Selo tidak masuk radius zonasi SMAN 1 Boyolali.
UN dilakoni. Nilai lumayan bagus dia kantongi. Empat mata pelajaran yang diujikan di UN, dia mendapat nilai 384,5. Matematika mendapat nilai sempurna. 100.00.
PPDB 2019 sistem zonasi merugikan anak – anak pintar karena nilai UN tidak dijadikan parameter kelulusan.
- Selama Sistem Zonasi PPDB, 2 Tahun SMP Swasta Ini Tak Dapat Siswa Baru
- Mbak Ita Minta Siswa Tak Lolos PPDB Kota Semarang Jangan Berkecil Hati
- Prof Zainuddin Menilai PPDB Zonasi Bisa Dilanjutkan dengan Perbaikan
- 70 Ribu Siswa Gagal Ikut SNBP, Lestari Moerdijat Merespons Begini, Kalimatnya Tegas!
- Kemendikbudristek Umumkan PPDB 2022 Ada 4 Jalur, Zonasi Terbanyak, Prestasi?
- PPDB SMA 2022 Kalteng: Jalur Prestasi Dibuka jika Ada Sisa Kuota