Lowongan Pekerjaan Pertambangan Australia Meningkat
Dampak teknologi
Terlepas dari tingginya pergerakan sektor ini ke pengunaan alat-alat otomasi, seperti penggunaan truk dan kereta api, Kent mengatakan akan butuh waktu lama sebelum robot menggantikan pekerjaan manusia di sektor ini.
"Saya kira itu masih lama," kata Chris.
"Seperti halnya alat-alat otomotis yang berdampak pada truk dan rig pengeboran misalnya, saya rasa sudah ada reaksi berlebihan soal seberapa besar dampaknya terhadap industri ini."
"Banyak pertambangan di Australia yang sudah lama ditambang, sehingga susah lagi dalam keadaan sekarang mengubah tambang yang ada ke sistem otomasi."
Chris mengatakan saat ini menjadi waktu yang optimis di banyak sektor sumber daya alam, dan ia mendorong para pekerja untuk "mempertimbangkannya lagi jika pernah berkecimpung sebelumnya".
"Ini waktunya menyiapkan CV dan memastikan sudah diperbaharui, dan kembali ke sana," katanya.
Tenaga kerja casual meningkat
Menggunakan tenaga kerja casual telah menjadi tren di sektor pertambangan selama beberapa tahun terakhir. Chris pun berharap untuk melanjutkannya
"Saya harus mengatakan bahwa masih ada pandangan bias soal memperkerjakan casual," katanya.
Seiring meningkatnya aktivitas dan harga komoditas sumber daya alam, lowongan pekerjaan di pertambangan Australia pun terkena dampaknya.
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'