Loyalis Anas Urbaningrum Murka, Punya Pesan Mendalam untuk Jubir Demokrat
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad merespons pernyataan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Herzaky menyebutkan Anas Urbaningrum dan faksinya ialah sejarah kelam masa lalu dari Partai Demokrat.
Menurut Rahmad, pernyataan Herzaky itu adalah cermin keangkuhan dan arogansi dari kader partai 'kemarin sore'.
"Herzaky Mahendra Putra ialah lah anak kemarin sore yang arogan dan angkuh. Dia juga tidak tahu cara membaca data dan melihat fakta di dalam Partai Demokrat," kata Rahmad dalam keterangan tertulis diterima, Selasa (4/4).
Rahmad menilai sejarah kelam Partai Demokrat terjadi ketika era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anak-anaknya.
Dia menyebutkan Partai Demokrat yang awalnya sangat demokratis, merakyat dan milik rakyat, kini berubah menjadi partai tirani keluargais, otoriter, sewenang-wenang dan pura-pura merakyat.
"Sejarah kelam kedua ialah perolehan suara pemilu dan kursi DPR RI terendah sepanjang sejarah Demokrat terjadi ketika SBY menjadi ketua umum dan ketika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edy Baskoro Yudhoyono alias Ibas diserahi tugas memenangkan pemilu," lanjutnya.
Rahmad juga menyebutkan sejarah kelam berikutnya ialah saat SBY mengaku sebagai pendiri Partai Demokrat dan mendaftarkannya ke Kemenkumham secara diam-diam, sehingga AD/ART Partai Demokrat tahun 2020 dibuat oleh kroni-kroni SBY-AHY.
Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad merespons pernyataan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
- Anggota DPR Desak Persepi Usut Tuntas Survei Janggal Poltracking
- Ibas Demokrat Ajak Anak Muda Jangan Suka Flexing, Jadilah Kreatif dan Produktif
- Inilah Profil Teuku Riefky, Menteri Ekonomi Kreatif di Kabinet Prabowo
- Irwan Demokrat Sebut Pidato Presiden Prabowo Mengharukan
- Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, AHY: Semoga Diberikan Kekuatan
- Agung-Markarius Siap Tata TPA di Pekanbaru, Olah Sampah Jadi Briket dan Energi Baru