Loyalisme yang Memerahkan Thailand
Jumat, 02 April 2010 – 04:24 WIB
Bagaimanapun itu peran tokoh-tokoh di balik layarnya, kenyataan yang ada sekarang adalah bahwa massa loyalis terhadap seorang Thaksin, kini kembali siap beraksi di jalanan menentang keras pemerintahan Abhisit. Ini terutama setelah gagalnya perundingan putaran kedua antara kedua belah pihak kemarin.
:POLLING Sementara, kendati menyempatkan diri menyemangati para pendukungnya dalam berdemo melalui video jarak jauh, Thaksin sendiri sebanarnya tenang-tenang saja di mancanegara sana. Ia malah diberitakan belakangan kerap jalan kesana-kemari, mulai dari Dubai (UEA), Swedia, Rusia, ke Brunei, memeriksa tambang intan di Afrika Selatan, menyeruput kopi di jet pribadinya, hingga berjumpa para pimpinan negara Sri Lanka, Papua Nugini, atau Maldives.
Terhadap kelanjutan krisis yang diyakini masih akan dihangatkan oleh berbagai aksi demonstrasi di jalanan ini, berbagai pihak pun segera bersuara. Tak kurang dari AS pun akhirnya menyemangati kedua belah pihak, untuk kembali bersedia melanjutkan perundingan yang sudah coba dijalankan. Sementara terhadap aksi-aksi turun ke jalan, Gedung Putih yang melontarkan komentarnya melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, hanya berpesan agar tak sampai mengarah pada kekerasan.
Apakah tidak ada peran dari negara sekawasan, khususnya di lingkup organisasi ASEAN, dalam meredakan atau setidaknya ikut menyampaikan pendapat maupun solusi terhadap persoalan negeri itu? Bisa saja, dan barangkali agenda KTT ASEAN yang bakal berlangsung di Vietnam dalam beberapa hari ini, memang akan ikut menjadi wadah pembicaraan mengenai itu. Sebagaimana juga negara-negara ASEAN telah senantiasa cukup berperan dalam masalah-masalah yang dihadapi beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam, Kamboja dan Myanmar. Sebab tentu, ASEAN tidak ingin 'merahnya' Thailand, harus sampai membuat merah pula kawasan ini. (ito/jpnn)
DALAM beberapa pekan terakhir, Thailand, khususnya ibukota Bangkok, ibarat telah berubah warna bak tengah dalam momen perayaan atau karnaval khusus.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer