LPAI Imbau Polri Tutup Akun FB Aksi Bunuh Diri
jpnn.com, JAKARTA - Kabid Pemenuhan Hak Anak pada Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Reza Indragiri Amriel menyayangkan aksi bunuh diri yang disiarkan live di Facebook.
Menurutnya, itu tindakan salah. Karena itu dia menyarankan masyarakat jangan menonton aksi tersebut sebab bisa menularkan masalah.
"Apa yang dilakukan teman-teman pelaku pada saat melakukan aksi tersebut? Jangan-jangan ini wujud bystander effect, yakni semakin banyak orang melihat kejadian tragis, kian rendah kecenderungan orang untuk menolong," kata Reza kepada JPNN, Sabtu (18/3).
Dulu bystander effect terjadi di dunia nyata. Sekarang terjadi di dunia maya.
Psikolog forensik ini menyarankan masyarakat tidak menonton aksi-aksi tersebut karena bisa mendorong copycat suicide.
Yaitu orang yang mengakhiri hidupnya bukan karena depresi kronis, tapi karena kurang wawasan dan terinspirasi oleh aksi yang pernah ditonton sebelumnya (peniruan).
"Demi kepentingan umum, saya berharap polisi bisa menutup akun tersebut. Berkat medsos, kelakuan ini bisa sangat mudah menular (suicide contagion)," tegasnya.
"Kita boleh bersedih, merasa kehilangan. Namun demi kepentingan bersama, pesan yang harus kita garis bawahi adalah aksi tersebut salah besar! Salah! Salah! Jangan ditiru! Bukan menyelesaikan masalah justru memperlebar dan menularkan masalah," pungkasnya. (esy/jpnn)
Kabid Pemenuhan Hak Anak pada Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Reza Indragiri Amriel menyayangkan aksi bunuh diri yang disiarkan live di
- Seorang Pegawai Bank Diduga Bunuh Diri di Tol Pekanbaru-Dumai, Begini Kronologinya
- Mantan Menhan Ini Mencoba Bunuh Diri
- Tahanan Ditemukan Tewas Tergantung di Rutan Kejari Batam, Petugas Dengar Ada Teriakan
- Begini Modus Sindikat Jual Beli Bayi Lewat Facebook
- Mahasiswa ITB Diduga Bunuh Diri, Lompat dari Lantai 27 Apartemen
- Sedih Kehilangan Anak, Tamara Tyasmara Nyaris Loncat dari Lantai Dua