LPDN: Kemandirian Perempuan Dayak Harus Dipertahankan
jpnn.com, KAPUAS - Perempuan Dayak di Indonesia, yang diperkirakan mencapai 6 juta jiwa rata-rata masih memegang akar tradisi yang kuat.
Mereka memiliki potensi kekuatan yang besar untuk bisa berdaya dan mandiri jika diberikan kesempatan mengembangkan diri.
Oleh karena itu, Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN) menggelar kegiatan 'Sosialisasi Kesetaraan dan Keadilan Gender'.
Kegiatan yang diselenggarakan di Betang Sei Pasah Kuala Kapuas, Kapuas, ini menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
"Kesetaraan dan Keadilan Gender di sini adalah bagaimana perempuan Dayak senantiasa dilibatkan dalam dalam hal menjaga hutan di Indonesia secara umum dan secara khusus di Kalimantan," ujar Ketua Umum LPDN Ir. Nyelong Inga Simon, dalam keterangannya, Selasa (26/9).
LPDN, kata dia, merupakan wadah bagi perempuan Dayak untuk mengoptimalkan daya juang bagi bangsa dan negara yang adil, mandiri, serta sejahtera.
Perempuan Dayak mendapat julukan “Intan Kanuah Tapusak-Lingu' yang menggambarkan kecantikan, kecerdasan, dan kegigihan luar biasa.
Menurut Caleg PDIP DPRD Kalteng Nomor Urut 2 untuk Dapil Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, ini perempuan Dayak memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian, serta pemberdayaan lingkungan dan hutan.
Ketum LPDN mengatakan bahwa kemandirian perempuan Dayak harus senantiasa dipertahankan.
- Deklarasi Pilkada Damai, Bawaslu-Kementerian PPPA-KPU Jamin Ruang Aman bagi Perempuan
- Gadis Penjual Gorengan Tewas Dibunuh di Padang Pariaman, Kementerian PPPA Angkat Bicara
- Indonesia Darurat Pornografi Anak, HNW Minta Kementerian PPPA Siapkan Strategi Khusus
- Kakek Juga Ikut, Ayah Perkosa Anak Kandung
- Menteri PPPA Apresiasi Pertamina Bina Program Pemberdayaan Perempuan & Anak di Sulsel
- Menteri PPPA Pastikan Kasus Perundungan di Pesantren Tak Meningkat