LPI Bubar, Siap Ikuti Liga Profesional
Jumat, 05 Agustus 2011 – 10:29 WIB
MALANG - Tidak ada lagi Liga Primer Indonesia (LPI). Liga yang digagas pengusaha Arifin Panigoro itu hanya bergulir sampai putaran pertama Mei lalu. Artinya, putaran kedua yang rencananya diputar September nanti secara otomatis batal. Pembubaran LPI terjadi saat semua CEO klub berkumpul di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu.
Selanjutnya, tim LPI dipersilakan mengikuti liga profesional yang akan diputar PSSI mulai 8 Oktober. Ada tiga skenario bagi tim LPI. Pertama, bisa bergabung atau melebur di antara tim LPI sendiri dan mendaftar ke liga profesional. Kedua, melebur dengan tim ISL (Indonesia Super Legue). Ketiga, berdiri sendiri dan mendaftar ke liga profesional.
Baca Juga:
Meski begitu, syarat menjadi tim profesional tidak mudah. Setiap klub, termasuk klub LPI, harus memenuhi lima aspek yang ditetapkan AFC (Federasi Sepak Bola Asia) dan PSSI. Yaitu aspek legal (hukum), finansial (keuangan), infrakstruktur, administrasi personal, dan supporting. Nantinya, pihak AFC yang akan melakukan penilaian (assessment) untuk menentukan setiap klub menyandang status profesional atau tidak. Jika tidak memenuhi syarat, klub akan mengikuti liga amatir.
Persema sendiri siap mengikuti liga profesional. Manajemen Persema juga terus membenahi semua aspek agar lolos dalam penilaian AFC. "Lima aspek itulah yang menentukan apakah Persema bisa masuk liga profesional atau tidak," kata CEO Persema Didied Poernawan Affandi kemarin.
MALANG - Tidak ada lagi Liga Primer Indonesia (LPI). Liga yang digagas pengusaha Arifin Panigoro itu hanya bergulir sampai putaran pertama
BERITA TERKAIT
- Jadwal Timnas Indonesia di Grup B ASEAN Championship 2024
- Alasan Mantan Pelatih Timnas Malaysia Menerima Pinangan Persis Solo
- Piala AFF 2024: Mimpi Timnas Indonesia Menghapus Kutukan Runner Up
- Future Champions, Tantangan Seru untuk Calon Juara Bulu tangkis
- Dihantam Cedera Hamstring, Vinicius Jr Absen Bela Madrid Melawan Liverpool
- Popsivo Polwan Datangkan Bintang Asal Turki Demi Proliga 2025