LPKR Mencatat Laba Bersih Rp18,7 Triliun, Ini Dua Penopang Utamanya

LPKR Mencatat Laba Bersih Rp18,7 Triliun, Ini Dua Penopang Utamanya
LPKR mencatat laba bersih Rp18,7 triliun, yang ditopang salah satunya oleh segmen real estate. Foto dok. LPKR

"Jumlah pasien rawat inap meningkat 8% YoY menjadi 326.030, jumlah hari rawat inap 7% YoY menjadi 1.007.479, dan kunjungan rawat jalan mengalami kenaikan 7% YoY, melampaui 4 juta kunjungan," terangnya.

Pada 2024, SILO mengoperasikan 4.133 tempat tidur dengan tingkat hunian mencapai 66,6%, naik 2% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Setelah melakukan divestasi sebagian sahamnya, LPKR kini memegang 29,09% saham di SILO. Sejak Juni 2024, LPKR telah mendekonsolidasikan kinerja keuangan SILO, dan kini melaporkan kinerja tersebut sebagai investasi pada asosiasi dalam laporan keuangannya.

Segmen gaya hidup, yang terdiri dari bisnis mal dan hotel, melaporkan kinerja yang yang solid dengan pendapatan mencapai Rp1,4 triliun. Laba kotor meningkat 13% menjadi Rp967 miliar dan EBITDA tumbuh 34% YoY menjadi Rp387 miliar.

Dalam hal kinerja operasional, tarif rata-rata kamar hotel pada 2024 meningkat 7% YoY menjadi Rp624 ribu, dan tingkat hunian rata-rata telah stabil di 69%. Selain itu, jumlah pengunjung mal rata-rata meningkat 5% YoY menjadi 10,5 juta pengunjung pada tahun lalu.

"Kami dengan bangga menyampaikan hasil yang menggembirakan tahun 2024. Fokus kami pada perbaikan operasional, disiplin keuangan, dan penciptaan nilai kepada pelanggan telah berhasil terwujud menjadi kinerja yang solid di seluruh bisnis properti, perawatan kesehatan, maupun gaya hidup," bebernya.

Dia menambahkan, LPKR tetap berkomitmen pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentigan perusahaan. (esy/jpnn)

LPKR mencatat laba bersih Rp18,7 triliun, yang ditopang salah satunya oleh segmen real estate.


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News