LPKR Tetapkan Agenda Keberlanjutan Hingga 2030
Dalam manajemen air, lanjutnya, LPKR merealisasikan 24% konsumsi air dari sumber air berkelanjutan pada 2023.
Diharapkan pada 2030 konsumsi dari sumber air berkelanjutan mencapai 20%.
Adapun untuk pengolahan air, LPKR mencapai 139% peningkatan volume air yang diolah dari sumber air berkelanjutan pada 2023, dari baseline 520.000 m3 tahun 2019.
Pada 2030, perusahaan menargetkan peningkatan volume air yang diolah dari sumber air berkelanjutan mencapai 30%, sambung John.
Terkait pengalihan limbah, menurut John, LPKR mengalihkan 3.200 ton limbah ke tempat pembuangan akhir (TPA) pada 2023.
Tahun 2030, LPKR menargetkan menggandakan realisasi pada tahun 2022 (sebagai baseline) sekitar 1.400 ton.
John mengatakan di dalam kondisi ekonomi global yang terus dinamis di tahun 2023 akibat perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi di masa depan, aspek keberlanjutan menjadi fondasi ketangguhan bisnis.
"Di LPKR, diyakini bahwa keberlanjutan adalah strategi yang sangat penting yang dapat menggerakkan penciptaan nilai dan pertumbuhan jangka panjang bagi organisasi kami, " terangnya.
LPKR menetapkan agenda keberlanjutan hingga 2030 sebagai bentuk komitmen perseroan untuk mengatasi permasalahan krisis iklim.
- Menyemarakkan Nataru, LippoLand TMD Hadirkan Dekorasi Nativity
- Fokus Berkelanjutan, LPKR Libatkan Lini Bisnis Kelola Sampah dan Limbah
- Industri Properti Bergerak Dinamis, LPKR Memperluas Penawaran Produk Baru Harga Terjangkau
- Lippo Karawaci Gunakan Proses Ultrafiltrasi Canggih Olah Air Limbah
- Sektor Properti Indonesia Bertumbuh, LPKR Pacu Penjualan Produk Andalan
- Grant Thornton Indonesia Menggalakkan Kampanye WhatRemains